Jumat 11 Jun 2021 00:39 WIB

Vaksinasi Covid di Filipina Terganggu Penundaan Pengiriman

Beberapa kota di wilayah ibu kota Filipina menutup tempat vaksinasi

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Seorang wanita bereaksi saat petugas kesehatan menyuntiknya dengan vaksin COVID-19 Sinovac China di luar toko mereka di Manila, Filipina pada hari Rabu, 19 Mei 2021.
Foto: AP/Aaron Favila
Seorang wanita bereaksi saat petugas kesehatan menyuntiknya dengan vaksin COVID-19 Sinovac China di luar toko mereka di Manila, Filipina pada hari Rabu, 19 Mei 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA - Keterlambatan pengiriman vaksin Covid-19 ke Filipina telah memaksa beberapa kota di wilayah ibu kota untuk menutup tempat vaksinasi. Kondisi ini mempersulit upaya Manila untuk meningkatkan upaya imunisasinya.

Juru Bicara Kepresidenan Harry Roque pada Kamis memohon pengertian masyarakat, sambil meyakinkan publik bahwa "kita akan memiliki lebih banyak pasokan dalam beberapa bulan mendatang dan semua orang akan divaksin".

Baca Juga

Hanya 4,5 juta dari 7 juta dosis vaksin Covid-19 yang dijadwalkan tiba pada Mei yang dikirimkan, ujar kepala program pengadaan vaksin pemerintah Carlito Galvez, kepada radio DZMM, Rabu (9/6). Penundaan itu terjadi tepat ketika pemerintah membuka vaksinasi kepada sekitar 35 juta orang yang bekerja di luar rumah mereka untuk mengekang penularan Covid-19 dan membuka ekonomi.

Wali Kota Quezon, Joy Belmonte, mengatakan beberapa tempat vaksinasi di kotanya terpaksa ditutup karena persediaan yang tidak menentu. "Jika kami dengan kekuatan penuh, kami sudah dapat mengaktifkan 15 tempat. Namun mengingat pasokan, kami hanya mengaktifkan delapan tempat vaksin," kata Belmonte kepada CNN Filipina.

Kota Quezon adalah kota terpadat di Filipina, dengan 2,9 juta penduduk, dan menyumbang delapan persen dari total 1,28 juta infeksi Covid-19 di negara itu. Di Kota Marikina, 18.000 orang sedang menunggu datangnya lebih banyak vaksin, kata wali kota Marcelino Teodoro kepada CNN Filipina. "Masalahnya bukan lagi keragu-raguan vaksin (tetapi) pasokan vaksin yang stabil," kata Teodoro.

Pengiriman 2,28 juta vaksin Pfizer/Biotech yang diamankan melalui skema global COVAX dijadwalkan tiba di negara itu pada Kamis, tetapi akan diberikan kepada warga lanjut usia, orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu, dan orang miskin. Termasuk pengiriman vaksin pada Kamis, Filipina akan menerima total 12,6 juta suntikan Covid-19, sebagian besar dari China, dan melalui skema pembagian vaksin global.

Pada 7 Juni, pihak berwenang Filipina telah sepenuhnya memvaksin 2,3 persen dari 70 juta orang yang mereka targetkan untuk diinokulasi terhadap Covid-19 tahun ini.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement