Kamis 10 Jun 2021 06:07 WIB

Satgas Prediksi Lonjakan Kasus Masih akan Terjadi

Ada 25 kabupaten kota yang berkontribusi besar pada kenaikan kasus secara nasional.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Ratna Puspita
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito
Foto: Republika/Thoudy Badai
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito memprediksi, kenaikan kasus Covid-19 masih akan terjadi hingga beberapa minggu ke depan pascalibur Idul Fitri. Lonjakan kasus di sejumlah daerah dalam beberapa minggu terakhir ini harus menjadi pelajaran bagi pemerintah daerah, khususnya dalam mengantisipasi aktivitas masyarakat yang menimbulkan kerumunan dan meningkatkan potensi penularan.

“Pulau Jawa berkontribusi terhadap 52,4 persen kasus nasional dan diperkirakan akan ada kenaikan kasus dalam beberapa minggu ke depan setelah Idul Fitri,” ujar Wiku saat konferensi pers, Rabu (9/6).

Baca Juga

Wiku mengatakan, terdapat 25 kabupaten kota yang berkontribusi besar pada kenaikan kasus secara nasional. “25 kabupaten kota ini merupakan kabupaten kota dengan penyumbang tertinggi dari kenaikan kasus Covid-19 selama 3 minggu terakhir secara nasional,” kata Wiku saat konferensi pers.

Kabupaten kota dengan kenaikan kasus tertinggi di lima provinsi tersebut, yakni:

1. Jateng dikontribusikan oleh Kudus dengan lonjakan kasus yang mencapai 7.594 persen. Kemudian Jepara naik 685 persen, Sragen naik 338 persen, Kota Semarang naik 193 persen, dan Semarang naik 94 persen.

2. Kepulauan Riau dikontribusikan oleh Kota Batam naik sebesar 257 persen, Karimun naik 116 persen, Natuna naik 100 persen, Bintan naik 81 persen, dan Kota Tanjung Pinang naik 13 persen.

3. Sumatera Barat dikontribusikan oleh Pasaman Barat naik sebesar 157 persen, Agam naik 151 persen, Solok naik 128 persen, Dharmasraya naik 125 persen, dan Kota Padang naik 75 persen.

4. DKI Jakarta dikontribusikan oleh Jakarta Selatan naik 92 persen, Jakarta Timur naik 67 persen, Jakarta Pusat naik 57 persen, Jakarta Utara naik 43 persen, dan Jakarta Barat naik 42 persen.

5. Jawa Barat dikontribusikan oleh Ciamis naik 700 persen, Bandung naik 261 persen, Cianjur naik 188 persen, Karawang naik 152 persen, Cirebon naik 115 persen.

Kenaikan kasus itu turut membuat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) naik di sejumlah daerah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement