Selasa 08 Jun 2021 17:53 WIB

Pemuda Kulon Progo Diminta Berperan Aktif Mitigasi Bencana

BPBD DIY memberikan edukasi kepada relawan bencana yang masih muda.

Pemuda Kulon Progo Diminta Berperan Aktif Mitigasi Bencana (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Pemuda Kulon Progo Diminta Berperan Aktif Mitigasi Bencana (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,KULON PROGO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa, melakukan pembinaan terhadap sejumlah pemuda relawan di Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, supaya berperan dalam mitigasi bencana maupun penanganan bencana.

"Pembinaan sejumlah pemuda Desa Banjararum itu merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden RI Joko Widodo untuk melakukan edukasi literasi sampai tingkat terbawah di masyarakat dalam rakornas penanggulangan bencana yang dilakukan pada tahun lalu," kata Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana di Kulon Progo, Selasa (8/6).

Menurut dia, keterlibatan pemuda dalam upaya penanggulangan bencana di wilayah Kulon Progo menjadi hal penting yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Mereka diharapkan mampu berperan sebagai aktor dalam mitigasi bencana maupun saat penanganan bencana.

Sasaran pelatihan adalah relawan di wilayah utara Kulon Progo karena memiliki potensi kebencanaan cukup tinggi, mulai dari tanah longsor, gempa, serta potensi bencana lainnya seperti angin puting beliung. BPBD DIY memberikan edukasi kepada relawan bencana yang masih muda karena mereka masih mempunyai kesempatan hidup lebih panjang dan bisa menularkan ilmunya kepada kalangan lainnya.

"Edukasi kami lakukan di empat kabupaten dan satu kota di wilayah DIY. Materi edukasi kami sesuaikan dengan kerawanan bencana di masing-masing daerah," katanya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Joko Satyo Agus Nahrowi mengatakan pelatihan penanggulangan bencana kepada pemuda diharapkan tidak hanya dilakukan di satu desa. "Rencananya ada beberapa desa yang memiliki potensi kerawanan kebencanaan tinggi akan menjadi sasaran pelatihan," kata Jaka.

Ia mengatakan materi yang diberikan dalam pelatihan ini mulai dari pembuatan rencana kontijensi bencana, mitigasi bencana, pelaksanaan kegiatan evakuasi saat terjadinya bencana, dan terakhir upaya pasca terjadinya bencana.

"Saat pelaksanaan bencana mereka harus berbuat apa, saat pasca bencana apa yang harus dilakukan itu kan kita harapkan ada edukasi yang sifatnya terus menerus," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement