Selasa 08 Jun 2021 12:59 WIB

Bank Wakaf Mikro Telah Salurkan Pembiayaan Rp 67,4 Miliar

OJK meresmikan bank wakaf mikro di Ponpes Cipasung Tasikmalaya, Selasa (8/6/2021).

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Bank Wakaf Mikro
Foto: OJK
Bank Wakaf Mikro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran pembiayaan melalui Bank Wakaf Mikro (BWM) telah mencapai Rp 67,4 miliar kepada 45 ribu penerima manfaat. Hingga saat ini, sudah ada 61 BWM yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Terbaru, OJK kembali meresmikan Bank Wakaf Mikro yang kali ini berada di Pondok Pesantren Cipasung Tasikmalaya, Selasa (8/6). BWM merupakan upaya pemerintah bersama OJK mendorong pengembangan usaha mikro syariah serta pemberdayaan masyarakat sekitar pesantren.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso mengatakan, program BWM ini sekaligus merupakan platform bagi pondok pesantren untuk dapat mengoptimalkan perannya dalam dakwah ekonomi. Sinergi antara BWM dan balai latihan kerja (BLK) di Pondok Pesantren Cipasung akan menjadi inkubator dalam penciptaan dan peningkatan kapasitas bagi usaha mikro masyarakat, melalui dukungan pendanaan dan pendampingan usaha.

"Kami harapkan BWM di Ponpes Cipasung ini memberikan manfaat kesejahteraan yang sebesar-besarnya kepada masyarakat di sekitar pesantren dan dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah," kata Wimboh.

Selain pendirian BWM, OJK komitmen untuk terus mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional dengan senantiasa mendorong literasi dan inklusi. Termasuk memperluas akses keuangan masyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah.

Hal ini dilakukan melalui program TPAKD, Laku Pandai, dan Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR).  Wimboh mengatakan pendirian BWM Pondok Pesantren Cipasung ini merupakan bentuk kontribusi OJK dan industri jasa keuangan dalam menyukseskan program-program pembiayaan dari Pemerintah untuk kegiatan usaha mikro yang telah ada sebelumnya.

Seperti Pembiayaan Ultra Mikro (UMi), Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar), KUR, KUR nelayan, dan lainnya. Hingga Juni ini telah berdiri 61 BWM di berbagai daerah dengan kumulatif penerima manfaat sebanyak 45 ribu lebih nasabah dan total pembiayaan Rp 67,4 miliar.

Untuk mengoptimalkan kemajuan teknologi dalam pelaksanaan program serta pelayanan BWM yang telah diinisiasi OJK sejak akhir 2017, OJK telah menginisiasi pengembangan ekosistem digital BWM. Tiga aspek utama pemgembangan yakni Digitalisasi Pembiayaan BWM, Digitalisasi Operasional BWM, serta Digitalisasi Pengembangan Usaha Nasabah BWM. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement