Ahad 06 Jun 2021 20:34 WIB

Iran Peringati Wafatnya Pemimpin Revolusi, Imam Khomeini

Pendiri Revolusi Islam Iran, Imam Khomeini, telah meninggal 32 tahun lalu

Rep: IRNA/ Red: Elba Damhuri
Peringatan Wafatnya Imam Khomeini di China
Foto: IRNA
Peringatan Wafatnya Imam Khomeini di China

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Imam Khomeini telah meninggal 32 tahun lalu dan hingga saat ini menjadi sosok penting dalam sejarah Iran modern. Pada peringatan ke-32 tahun kematian pendiri Revolusi Islam Iran ini --mendiang Imam Khomeini-- sebuah upacara diadakan di China.

Upacara peringatan untuk mendiang Imam Khomeini ini digelar di kantor atase kebudayaan Iran di Beijing dihadiri puluhan pengikut Imam Khomeini, Duta Besar Iran untuk China, diplomat Iran dan negara-negara lain di Beijing, Sabtu (5 Juni).

Atase Kebudayaan Iran di Beijing Abbas Ali Vafaei mengatakan pendiri Revolusi Islam almarhum Imam Khomeini adalah seorang pemimpin besar yang selalu menekankan perlunya persatuan di antara umat Islam.

Vafaei menambahkan kontribusi terbesar Imam Khomeini adalah dimulainya Kebangkitan Islam dan mendirikan pemerintahan Islam di Iran.

"Memperluas pengetahuan, kesadaran, keberanian, dan kesalehan orang-orang yang tertindas dan kerendahan hati adalah karakteristik penting dari mendiang Imam Khomeini," kata Vafaei sambil mengingatkan bahwa" Imam Khomeini menghancurkan monarki di Iran dan mendirikan Republik Islam."

Duta Besar Iran untuk China Mohammad Keshavarz Zadeh menyatakan pesan utama Revolusi Islam bagi dunia kontemporer adalah perlunya kembali ke spiritualitas dan etika.

Imam Khomeini, yang memimpin pemberontakan rakyat di Iran yang berpuncak pada jatuhnya mantan rezim Shah, meninggal pada 3 Juni 1989.

Dia dikenal sebagai salah satu pemimpin paling berpengaruh yang menginspirasi banyak revolusi lain di seluruh dunia. Imam Khomeini meninggal dunia pada 3 Juni 1989 dalam usia 89 tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement