Sabtu 05 Jun 2021 16:00 WIB

LKP Harus Beradaptasi dengan Teknologi

Teknologi harus diadaptasi oleh LKP.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Muhammad Hafil
LKP Harus Beradaptasi dengan Teknologi. Foto ilustrasi: Siswa merakit alat deteksi Covid-19 GeNose C19 di SMK-SMTI Yogyakarta, Rabu (19/5). SMK-SMTI menjadi salah satu tempat perakitan alat deteksi Covid-19 GeNose C19 melalui konsorsium pengembang GeNose C19. Ini menjadi salah satu kerjasama antara unit pendidikan dan industri melalui pengembangan pembelajaran. Sehingga menunjukkan bahwa pendidikan vokasi saat ini sudah menjawab kebutuhan industri saat ini. Hingga kini 5 ribu unit GeNose C19 sudah dirakit di SMK-SMTI Yogyakarta.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
LKP Harus Beradaptasi dengan Teknologi. Foto ilustrasi: Siswa merakit alat deteksi Covid-19 GeNose C19 di SMK-SMTI Yogyakarta, Rabu (19/5). SMK-SMTI menjadi salah satu tempat perakitan alat deteksi Covid-19 GeNose C19 melalui konsorsium pengembang GeNose C19. Ini menjadi salah satu kerjasama antara unit pendidikan dan industri melalui pengembangan pembelajaran. Sehingga menunjukkan bahwa pendidikan vokasi saat ini sudah menjawab kebutuhan industri saat ini. Hingga kini 5 ribu unit GeNose C19 sudah dirakit di SMK-SMTI Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Wikan Sakarinto, mengatakan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) perlu beradaptasi dengan teknologi. LKP harus tidak ketinggalan zaman, karena industri yang akan dimasuki lulusannya akan terus melaju bersama perkembangan teknologi.

"Maka, untuk bisa menghasilkan lulusan yang cerdas digital, lembaga tempat dia belajar harus melek digital dahulu. Sangat penting transformasi digital mulai didorong pada LKP sehingga diharapkan akan lahir inovasi-inovasi dari LKP agar semakin link and match dengan dunia kerja," kata Wikan, dalam keterangannya, Sabtu (5/6).

Baca Juga

Ia mengatakan, pemanfaatan teknologi juga mendukung semangat merdeka belajar bagi anak-anak Indonesia untuk semakin leluasa memakai teknologi dalam pembelajaran. "LKP hendaknya menjadi satuan pendidikan yang inovatif, adaptif, dan berorientasi pada pengembangan keterampilan kerja untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi untuk bekerja pada dunia usaha dan dunia industri," kata dia menambahkan.

Sementara itu, Direktur Kursus dan Pelatihan, Wartanto mengungkapkan, pihaknya telah melakukan transformasi digital dalam program-program yang ada demi merangkul perubahan zaman yang sangat erat dengan teknologi. Ia menyebut, dua program unggulan Direktorat Kursus dan Pelatihan, yaitu Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW), saat ini telah menggunakan aplikasi yang membuat mekanisme program dan pengawasannya jauh lebih efisien dan transparan.

"Ini adalah contoh awal bagaimana kami juga beradaptasi dengan teknologi dan memanfaatkannya demi meningkatkan kualitas layanan kami kepada masyarakat karena sekarang ini dimulai dari ujung barat hingga ujung timur lembaga kursus harus memanfaatkan teknologi informasi untuk mengembangkan program-programnya," ujar Wartanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement