Ahad 30 May 2021 13:10 WIB

Dishub DKI: Pesepeda Wajib Gunakan Lajur Paling Kiri

Pemberian sanksi bagi para pesepeda merupakan kewenangan dari pihak kepolisian.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Andri Saubani
Pesepeda berada di luar jalur sepeda saat melintas di kawasan Sudirman Thamrin, Jakarta, Ahad (30/5). Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan menindak tegas atau memberlakukan tilang bagi pesepeda yang masih menggunakan lajur kanan di jalan umum setelah jalur khusus sepeda balap (road bike) diresmikan. Pemprov DKI Jakarta saat ini telah melakukan uji coba jalur sepeda khusus road bike di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pesepeda berada di luar jalur sepeda saat melintas di kawasan Sudirman Thamrin, Jakarta, Ahad (30/5). Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan menindak tegas atau memberlakukan tilang bagi pesepeda yang masih menggunakan lajur kanan di jalan umum setelah jalur khusus sepeda balap (road bike) diresmikan. Pemprov DKI Jakarta saat ini telah melakukan uji coba jalur sepeda khusus road bike di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengingatkan, kepada para pesepeda wajib untuk menggunakan lajur paling kiri saat melintas di jalan raya. Hal ini ia sampaikan lantaran viral di media sosial mengenai foto yang menunjukan seorang pengemudi motor mengacungkan jari tengah kepada rombongan pesepeda balap (road bikers) yang melintas tidak pada jalurnya beberapa waktu lalu.

"Bahwa berdasarkan Undang-Undang nomor 22 tahun 2009, ada namanya prioritas pengguna jalan. Tentu bagi para peseepeda yang kecepatannya berada di bawah kendaraan kendaraan bermotor, itu wajib menggunakan jalur paling kiri," kata Syafrin di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang, Jakarta, Ahad (30/5).

Baca Juga

Syafrin menjelaskan, aturan ini demi menjaga keselamatan dan keamanan para pengguna jalanan. Dia menyebut, pemberian sanksi bagi para pelanggar merupakan kewenangan dari pihak kepolisian.

"Sesuai dengan ketentuan, untuk sanksi sepenuhnya menjadi kewenangan rekan-rekan kepolisian," ujarnya.

Syafrin menyampaikan, pihaknya pun akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai aturan yang berlaku. Sehingga, warga tertib dan mematuhi ketentuan dalam berlalu lintas.

"Dan tentu dengan upaya social engineering ini kita harapkan ada perubahan perilaku dari warga Jakarta untuk selalu tertib dan disiplin dalam berlalu lintas, mentaati rambu lalu lintas, marka jalan dan mengiktui arahan petugas pada saat berada di lapangan," jelas Syafrin.

Sementara itu, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya belum memberikan sanksi kepada para pesepeda yang melintas di luar jalur khusus sepeda. Adapun sanksi untuk pesepeda yang melanggar aturan telah tertuang dalam Pasal 299 Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UULAJ).

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengungkapkan, saat ini pihaknya bersama Dishub DKI Jakarta tengah menyiapkan jalur khusus bagi pesepeda (road bike) di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca, Kampung Kampung Melayu-Tanah Abang. Menurut dia, setelah jalur khusus ini dioperasikan, maka kepolisian akan menindak tegas pesepeda yang melanggar aturan.

"Nanti sanksi sesuai pasal 299 UULAJ akan diberlakukan setelah jalur khusus road bike di JLNT Casablanca dioperasionalkan," tutur Sambodo.

Ia menambahkan, saat ini, penggunaan JLNT Casablanca sebagai jalur khusus road bike masih dalam tahap uji coba. Sambodo pun belum menjelaskan secara rinci, kapan operasional jalur tersebut akan dilakukan.

Sebelumnya, seorang pengendara sepeda motor dengan nomor polisi AA mengacungkan jari tengah kepada rombongan pesepeda yang memenuhi Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Hal itu tampak dalam sebuah foto yang viral di media sosial, Jumat (28/5).

Foto itu salah satunya beredar di media sosial Twitter. "Pengendara motor Plat AA lebih beretika dari pada pengguna sepeda yg memenuhi jalan. Bangga motorku Plat AA Kebumen," cicit akun @DhannyMarcell85.

Unggahan itu memperlihatkan bagaimana pengendara motor itu tampak kesal dengan kelompok pesepeda yang memenuhi ruas Jalan Sudirman - Thamrin. Sembari membalikkan kepalannya, ia kemudian mengacungkan jari tengah kepada kelompok pesepeda itu.

Unggahan tersebut mendapat beragam komentar warganet. Kebanyakan mendukung tindakan pengendara sepeda motor itu. Foto serupa juga diunggah ulang oleh beberapa akun lain di Twitter dan Instagram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement