Jumat 28 May 2021 08:39 WIB

Nursi Sebut Yahudi Bangsa Paling Rakus di Dunia

Sikap tamak tersebut sama halnya dengan penyakit permusuhan

Nursi Sebut Yahudi Bangsa Paling Rakus di Dunia. Para penganut Yahudi di Tembok Ratapan (ilustrasi)
Foto: abc.net.au
Nursi Sebut Yahudi Bangsa Paling Rakus di Dunia. Para penganut Yahudi di Tembok Ratapan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembaru Islam asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi mencontohkan bangsa Yahudi dalam menjelaskan sikap tamak atau rakus. Bahkan, dia menyebut bangsa Yahudi sebagai bangsa yang paling rakus di dunia. 

Ajaran Islam sangat melarang penganutnya untuk tamak atau rakus. Karena, sikap tamak merupakan penyakit yang berbahaya bagi kehidupan spiritual umat Islam. 

Baca Juga

Dalam bukunya yang berjudul Risalah Ikhlas & Ukhuwah, Badiuzzaman Said Nursi menjelaskan, sikap tamak tersebut sama halnya dengan penyakit permusuhan. Sikap ini bisa merusak kehidupan spiritual dan kemurnian ubudiyah kepada Allah. 

"Ketahuilah sikap tamak juga merupakan penyakit yang sama seperti rasa permusuhan, bahkan ia lebih berbahaya bagi kehidupan islami," kata Nursi. 

Menurut Nursi, tamak adalah sebab kegagalan dan kerugian. Ia adalah penyakit, kenistaan, dan kehinaan. Tamak itulah yang menyebabkan ketidaksuksesan dan kerendahan. 

"Bukti nyata atas hal tersebut adalah kehinaan dan kenistaan yang dialami oleh bangsa Yahudi, bangsa yang paling rakus terhadap dunia," ucap Nursi. 

Nursi mengatakan, tamak memperlihatkan dampak buruknya mulai dari wilayah makhluk hidup yang paling luas hingga individu yang paling kecil. Sebaliknya, kata Nursi, mencari rezeki dengan sikap tawakkal akan mendatangkan kelapangan dan ketenangan. Ia memperlihatkan buahnya yang bermanfaat di setiap tempat. 

Dia pun mencontohkan seperti berbagai tumbuhan dan pohon berbuah yang membutuhkan rezeki. Kemudian, tumbuhan dan pohon tersebut mendapatkan rezeki dengan sangat cepat meskipun tetap diam di tempatnya disertai tawakkal dan sikap qanaah, tanpa menunjukkan tanda ketamakan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement