Kamis 27 May 2021 01:45 WIB

Industri Film Lesu, Korea Tunda Rilis Film Musim Panas

Jumlah penonton bioskop di negara itu mencapai rekor terendah 5,9 juta pada 2020.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Dwi Murdaningsih
Ruangan bioskop (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Ruangan bioskop (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Industri film Korea Selatan masih tetap waspada dalam merilis karya dengan anggaran besar. Baru-baru ini, box office Korea Selatan membuat perubahan haluan dengan film F9, bab baru dalam seri Fast and Furious.

Dirilis pada 19 Mei, blockbuster Hollywood itu membukukan 400 ribu penonton pada hari pembukaan, yang menjadi skor hari pertama terbesar sejak pandemi dimulai pada awal tahun lalu.

Baca Juga

Film itu menarik satu juta penonton pada minggu pertama. Angka itu menjadikan F9 sebagai film pertama yang mencapai prestasi itu, sekitar 10 bulan sejak perilisan Peninsula dan Deliver Us From Evil pada musim panas lalu.

Namun kalangan film Korea enggan mengikuti tren kenaikan menjelang puncak musim panas, tanpa jadwal rilis dalam beberapa minggu mendatang. Dilansir Yonhap News pada Rabu (26/5), Lotte Entertainment telah menunda jadwal rilis drama Miracle,” yang ditetapkan pada minggu kedua Juni. Film itu telah memulai acara promosi dengan konferensi pers pada April, tetapi menghentikan prosesnya sejak minggu lalu.

Drama berbiaya besar Mogadishu, yang telah menyelesaikan prosedur pemeringkatan film juga telah ditangguhkan. Film thriller kriminal Hostage: Missing Celebrity, yang dibintangi Hwang Jung-min itu pertama kali direncanakan rilis pada Juni. Namun, tanggal rilis resminya belum ditentukan hingga saat ini.

Orang dalam mengatakan studio produksi dan distributor lokal pesimistis dengan skor box office yang lebih rendah dari perkiraan dibandingkan dua judul film beranggaran besar yang dirilis pada musim semi.

Film laris fiksi ilmiah Seobok menarik 385 ribu penonton bioskop selama 18 hari pertunjukan teaternya pada April. Meskipun dirilis secara bersamaan di bioskop dan melalui platform streaming Tving, hasil box office-nya mengecewakan. Seobok adalah salah satu film laris yang paling dinantikan di Korea Selatan sejak tahun lalu, karena subjek klon manusia pertama dan dibintangi dua heartthrobs Korea, yaitu Gong Yoo dan Park Bo-gum.

Epik sejarah  The Book of Fish, yang dirilis pada 31 Maret, masuk ke pasar video-on-demand setelah menarik hanya 338 ribu penonton selama sekitar satu bulan. Selain itu, industri film Korea Selatan masih belum yakin apakah pasar film lokal telah keluar dari keterpurukan selama setahun.

Mereka lebih memilih mengambil pendekatan menunggu dan melihat. Mereka kemungkinan akan mengambil tindakan setelah blockbuster Hollywood yang akan datang, termasuk film superhero Amerika Black Widow yang dijadwalkan pada Juli semakin memanaskan pasar selama musim panas.

Jumlah penonton bioskop di negara itu mencapai rekor terendah 5,9 juta pada tahun lalu, atau turun 74 persen dari sebelumnya. Tren penurunan terus berlanjut pada 2021, ketika 8,15 juta orang menonton bioskop dari Januari hingga Maret, atau merosot 68,7 persen dari 26 juta yang dihitung pada periode yang sama tahun lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement