Selasa 25 May 2021 16:03 WIB

Vaksin AstraZeneca Sangat Efektif untuk Varian Baru Covid-19

Vaksin Covid-19 AstraZeneca adalah vaksin yang paling banyak digunakan di dunia

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
 Seorang dokter menunjukkan dosis vaksin COVID-19 Astrazeneca, (ilustrasi).
Foto: EPA/ADI WEDA
Seorang dokter menunjukkan dosis vaksin COVID-19 Astrazeneca, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program vaksinasi Covid-19 nasional telah berjalan di Indonesia secara bertahap sejak awal tahun lalu. Dua jenis vaksin Covid-19 yang telah digunakan dalam program vaksinasi gratis Pemerintah saat ini adalah Sinovac dan AstraZeneca.

Salah satu hasil studi terbaru yang dikeluarkan oleh Public Health England (PHE), lembaga kesehatan di Inggris pada 22 Mei kemarin menyatakan bahwa, dua dosis vaksin

Baca Juga

AstraZeneca 66 persen efektif mengurangi gejala kesakitan dari varian Covid-19 B 117 atau varian Inggris.

"Sementara satu dosis vaksin AstraZeneca 50 persen efektif mengurangi gejala

kesakitan dari varian Covid-19 B117 atau varian Inggris, setelah tiga pekan disuntikkan," ujar PHE seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa (25/5).

Penelitian yang dilakukan oleh PHE dalam rentang waktu dari 5 April hingga 16 Mei 2021 ini juga mengemukakan bahwa dua dosis vaksin AstraZeneca 60 persen efektif mengurangi gejala kesakitan dari varian Covid-19 B1617 atau varian India. Dan juga satu dosis vaksin AstraZeneca 33 persen efektif mengurangi gejala kesakitan dari varian Covid-19 B1617 atau varian India, pascatiga pekan vaksin tersebut disuntikkan.

Di kesempatan yang berbeda salah satu pakar imunisasi, Elizabeth Jane Soepardi, mengatakan bahwa saat ini vaksin Covid-19 AstraZeneca adalah vaksin yang paling

banyak digunakan di seluruh dunia.

“Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) juga telah menyatakan bahwa vaksin AstraZeneca aman dan efektif untuk melindungi orang dari risiko Covid-19 yang sangat serius. Ini termasuk risiko kematian, rawat inap, dan penyakit parah. Efek samping yang jarang terjadi setelah vaksinasi, seperti kebas dan pegal pada daerah penyuntikan, hingga demam tinggi kecil artinya dibandingkan dengan risiko kematian yang akan terjadi akibat penyakit Covid-19,” katanya.

Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi,

telah menyampaikan bahwa penggunaan vaksin AstraZeneca tetap terus berjalan karena

vaksinasi Covid-19 membawa manfaat yang jauh lebih besar. Menurutnya, saat ini justru menjadi tantangan adalah soal ketersediaan vaksin.

"Dengan adanya lonjakan kasus, membuat negara produsen vaksin ingin mengutamakan lebih dulu penggunaan vaksin untuk masyarakatnya sendiri,” ujarnya.

Untuk itu, Pemerintah mengimbau agar masyarakat tidak memilih-milih vaksin Covid-19. Sebab, saat ini semua negara sama-sama tengah sama-sama membutuhkan vaksin Covid-19.

"Jadi, vaksin dengan merek apa pun memiliki manfaat yang sama,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement