REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berterima kasih kepada Mesir atas keberhasilan diplomasi yang dilakukan negara itu untuk mencapai gencatan senjata antara pasukan Israel dan Hamas, faksi politik Palestina di Jalur Gaza.
Gencatan senjata mengakhiri konflik selama 11 hari yang telah membuat ratusan warga sipil di Jalur Gaza kehilangan nyawa. Dalam sebuah pernyataan, Biden membahas upaya untuk membangun kembali wilayah yang terdampak dari pertempuran bersama dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi.
“Kedua pemimpin berkonsultasi tentang kebutuhan mendesak untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada mereka yang membutuhkan di Gaza dan untuk mendukung upaya pembangunan kembali dengan cara yang menguntungkan orang-orang di sana dan bukan Hamas," ujar pernyataan Gedung Putih, dilansir Aljazirah, Selasa (25/5).
Biden mengatakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken untuk bertemu dengan para pemimpin otoritas Israel dan Palestina pekan ini. Selain itu, kunjungan ke Mesir dan Yordania juga akan dilakukan untuk membahas konfilk.
Pemerintah AS telah menghadapi tekanan yang meluas, termasuk dari dalam Partai Demokrat untuk mendorong Israel agar menyetujui gencatan senjata di Jalur Gaza dengan segera. Meski demikian, Biden dan para pejabat bersikeras bahwa diplomasi di belakang layar adalah pendekatan yang lebih baik.
Mesir membantu mencapai gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang mulai berlaku pada Jumat (21/5). Negara itu mengirim delegasi ke Ibu Kota Tel Aviv, mesir dan wilayah Palestina yang diduduki untuk mengawasi implementasi kesepakatan tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
