Senin 24 May 2021 13:40 WIB

Benarkah Jin Lebih Dahulu Hidup di Bumi Sebelum Manusia?

Jin menciptakan jin dan menghadirkannya di bumi sebelum umat manusia

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Jin menciptakan jin dan menghadirkannya di bumi sebelum umat manusia. Ilustrasi bumi
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Jin menciptakan jin dan menghadirkannya di bumi sebelum umat manusia. Ilustrasi bumi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Anggota Komite Tertinggi Dakwah Universitas Al Azhar Kairo Mesir, Syekh Dr Ramadan Abdul Razak, menyampaikan penjelasan tentang penciptaan jin. Allah SWT selain menciptakan langit dan bumi, juga para malaikat dan jin. 

Syekh Abdul Razak mengatakan, semua itu, termasuk jin, diciptakan sebelum penciptaan Nabi Adam AS dan tentunya sebelum penciptaan manusia. Dia menambahkan, Allah SWT menciptakan jin dalam berbagai bentuk dan di antara jin itu terdapat kategori.

Baca Juga

Diperkirakan, jin yang berwujud manusia hidup di Bumi pada ribuan tahun yang lalu sebelum ada manusia. Tipe jin seperti ini yakni hina, tertindas, dan mendatangkan malapetaka di bumi serta memicu pertumpahan darah. 

Syekh Abdul Razak juga memaparkan, ketika Alquran menjelaskan tentang penciptaan jin dan manusia, maka yang didahulukan adalah jin. Hal ini sebagaimana surat Adz Dzariyat 56: 

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."

Begitu pun dalam surat Al Hijr ayat 27 yang menegaskan ihwal penciptaan jin yang lebih dahulu ketimbang Nabi Adam AS. Allah SWT berfirman: 

وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِن قَبْلُ مِن نَّارِ السَّمُومِ "Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas."

Karena itu, jin, lanjut Syekh Abdul Razak, berada di Bumi sebelum manusia. Sebagian mereka taat kepada Allah SWT. 

Iblis pun dahulu adalah makhluk yang taat kepada Allah SWT. Iblis ini berjuluk Azazil dan Abdullah karena kealimannya sehingga bergabung bersama para malaikat yang lain. 

Tetapi, saat di bumi, iblis tersebut menjadi makhluk yang menentang Allah SWT, senang menganiaya, dan memicu pertumpahan darah. Hal ini tak lain karena kesombongannya dan putus asa dari rahmat Allah SWT.

 

Sumber: masrawy 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement