Sabtu 22 May 2021 12:56 WIB

Masalah Palestina dan Israel Bukan Sebatas Soal Agama

Masalah antara Palestina dan Israel bukan sebatas permasalahan agama.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
 Seorang anak mengibarkan Palestina berdiri di atas reruntuhan gedung al-Jalaa yang hancur oleh serangan udara Israel, di Gaza, Jumat (21/5) waktu setempat.  Sejumlah media internasional menempati gedung al-Jalaa, termasuk kantor berita Associated Press yang telah berkantor di sana selama 15 tahun.  Ratusan warga Gaza berjalan melewati reruntuhan sebuah gedung yang hancur oleh serangan udara Israel, Gaza, Jumat (21/5) waktu setempat.
Foto: AP/John Minchillo
Seorang anak mengibarkan Palestina berdiri di atas reruntuhan gedung al-Jalaa yang hancur oleh serangan udara Israel, di Gaza, Jumat (21/5) waktu setempat. Sejumlah media internasional menempati gedung al-Jalaa, termasuk kantor berita Associated Press yang telah berkantor di sana selama 15 tahun. Ratusan warga Gaza berjalan melewati reruntuhan sebuah gedung yang hancur oleh serangan udara Israel, Gaza, Jumat (21/5) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel berjalan lebih dari satu dekade. Peperangan antara keduanya bukan hanya sebatas masalah agama, melainkan juga klaim atas wilayah dan hak asasi manusia (HAM).

"Masalah antara Palestina dan Israel bukan sebatas permasalahan agama, di mana Islam dan Kristen memiliki sejarah pentingnya di al-Quds. Namun, setiap pihak memiliki hak untuk bebas dari penindasan dan hidup dengan layak," ujar aktivis asal Palestina, Abeer Z Barakat, dalam webinar bersama Republika.co.id, Sabtu (22/5).

Baca Juga

Ia menyebut Palestina adalah tanah yang diduduki di mana Israel melakukan framing dan menyebut warga Palestina sebagai teroris. Abeer menyebut, pihaknya adalah korban yang mencoba membela diri, tetapi malah disebut sebagai seorang teroris.

Luas Gaza saat ini disebut tidak lebih besar dari Jakarta Timur. Sementara, selama 11 hari terakhir saat agresi Israel, dilaporkan mereka menembakkan serangan udara lebih dari 18 ribu kali.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement