Kamis 20 May 2021 16:44 WIB

Neraca Perdagangan Jatim Defisit 1,19 Miliar Dolar AS

Nilai ekspor Jatim pda April 2021 mengalami penurunam sebesar 3,16 persen.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah kapal sandar di Dermaga Jamrud Selatan, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (7/5). Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat, nilai ekspor Jatim pda April 2021 mengalami penurunam sebesar 3,16 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Foto: Antara/Didik Suhartono
Sejumlah kapal sandar di Dermaga Jamrud Selatan, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (7/5). Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat, nilai ekspor Jatim pda April 2021 mengalami penurunam sebesar 3,16 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat, nilai ekspor Jatim pda April 2021 mengalami penurunam sebesar 3,16 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari 2,01 miliar dolar AS, menjadi 1,94 miliar dolar AS. Namun demikian, jika dibandingkan April 2020, nilai ekspor Jatim masih mengalami peningkatan mencapai 42,05 persen.

"Penurunan nilai ekspor dibanding bulan lalu, disebabkan oleh penurunan kinerja ekspor sektor nonmigas yang lebih besar dibandingkan peningkatan kinerja ekspor sektor migas," kata Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan, Kamis (20/5).

Dadang menjelaskan, bila dibandingkan bulan sebelumnya, ekspor sektor nonmigas Jatim pada April 2021 mengalami penurunan sebesar 4,31 persen. Yaitu dari 1,84 miliar dolar AS menjadi 1,76 miliar dolar AS. Nilai ekspor sektor nonmigas menyumbang 90,74 persen dari total ekspor Jatim pada April 2021.

Sedangkan nilai ekspor sektor migas pada April 2021 meningkat sebesar 9,72 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari 163,97 juta dolar AS menjadi 179,92 juta dolar AS. Namun demikian, peranan ekspor sektor migas hanua 9,26 persen dari total ekspor Jatim pada April 2021.

Jika dikelompokkan berdasarkan golongan barang (HS) 2 digit, golongan barang Lemak dan Minyak Hewan/Nabati (HS 15) menjadi komoditas ekspor nonmigas utama Jawa Timur. Milai transaksinya mencapai 156,50 juta dolar AS. Nilai tersebut turun 17,12 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 188,83 juta dolar AS.

"Golongan komoditas ini berkontribusi sebesar 8,88 persen pada total ekspor nonmigas Jawa Timur bulan ini dan paling banyak diekspor ke China dengan nilai 54,31 juta dolar AS," ujar Dadang.

Jika dilihat menurut negara tujuan ekspor nonmigas, Amerika Serikat adalah negara tujuan utama ekspor Jawa Timur pada April 2021. Disusul kemudian Jepang dan China. Sepanjang April 2021, ekspor nonmigas Jawa Timur ke Amerika Serikat mencapai 284,03 juta dolar AS. Sedangkan ekspor ke Jepang dan China berturut-turut sebesar 265,51 juta dolar AS dan 244,18 juta dolar AS.

Berbanding terbalik dengan ekspor, impor Jawa Timur pada April 2021 justru mengalami peningkatan 1,61 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari 2,36 miliar dolar AS menjadi 2,39 miliar dolar AS. Peningkatan disebabkan kinerja impor sektor nonmigas yang mengalami peningkatan lebih besar dibandingkan kinerja impor sektor migas yang justru mengalami penurunan.

Impor migas ke Jatim pada April 2021 mengalami penurunan sebesar 22,86 persen. Yaitu dari 593,28 juta dolar AS menjadi 457,67 juta dolar AS. Impor migas ini menyumbang 19,11 persen dari total impor Jatim pada April 2021.

Adapun nilai impor nonmigas malah mengalami peningkatan mencapi 9,84 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari 1,76 miliar dolar AS menjadi l1,94 miliar dolar AS. Impor nonmigas menyumbang 80,89 persen dari total impor Jatim pada April 2021.

Golongan barang Besi dan Baja (HS 72) merupakan komoditas utama impor Jawa Timur dengan nilai transaksi sebesar 173,34 juta dolar AS. Naik sebesar 15,29 persen dari bulan sebelumnya yang hanya 150,35 juta dolar AS. Kelompok barang ini mempunyai peranan 8,95 persen dari total impor nonmigas Jawa Timur dan utamanya diimpor dari China dengan nilai 62,82 juta dolar AS.

Jika dilihat menurut negara asal barang impor nonmigas, China tercatat sebagai negara utama dengan peranan sebesar 26,64 persen. Disusul berikutnya dari Amerika Serikat dan Hong Kong yang memberikan kontribusi pada pasar impor nonmigas Jatim sebesar 11,33 persen dan 6,69 persen.

Nilai impor nonmigas dari China pada April 2021 sebesar 515,94 juta dolar AS. Kemudian diikuti impor nonmigas dari Amerika Serikat sebesar 219,38 juta dolar AS, serta impor nonmigas dari Hong Kong sebesar 129,62 juta dolar AS," kata Dadang.

Berdasarkan catatan tersebut, neraca perdagangan Jawa Timur sepanjang April 2021 mengalami defisit sebesar 452,22 juta dolar AS. Secara kumulatif, sepanjang Januari-April 2021, neraca perdagangan Jawa Timur juga masih mengalami defisit sebesar 1,19 miliar dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement