Rabu 19 May 2021 09:44 WIB

Daerah Didorong Bikin Event untuk Daya Tarik Wisata

Event di daerah diharapkan menjadi penggerak ekonomi.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mendorong kepala daerah untuk dapat menghadirkan event-event yang unggul dan berkualitas.
Foto: Pemprov Bangka Belitung
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mendorong kepala daerah untuk dapat menghadirkan event-event yang unggul dan berkualitas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mendorong kepala daerah untuk dapat menghadirkan event-event yang unggul dan berkualitas. Ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik wisata di daerah masing-masing.

“Ini adalah upaya kita bersama untuk menjadikan event-event ini nantinya bisa menjadi daya tarik wisata, menjadi penggerak ekonomi daerah, dan mampu membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Sehingga, saya harap kepala daerah dapat menghadirkan event-event yang berkualitas,” kata Sandiaga dalam keterangan resminya, diterima Republika.co.id, Rabu (19/5).

Seperti diketahui, Kemenparekraf telah meluncurkan program Kharisma Event Nusantara (KEN) yang merangkum berbagai event di Indonesia mulai dari tingkat provinsi hingga tingkat kelurahan/desa. “Seperti Lombok Barat yang sudah menjadi destinasi unggulan, akan ada event-event besar seperti Ironman, dan nanti juga ada event seperti Gili Gede Indah yang perlu coba kita koordinasikan lintas K/L,” katanya.

Pelaksanaan event tentunya harus dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) yang ketat dan disiplin, oleh seluruh pihak yang terlibat, baik dari penyelenggara maupun pengunjung. Di samping itu, Menparekraf mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi diprediksi akan meningkat antara 5–7 persen pada kuartal kedua tahun ini. 

 

Oleh sebab itu, diharapkan ada geliat penciptaan lapangan kerja baru dan sub-sektor ekonomi kreatif yang nantinya akan meningkat signifikan. Untuk itu hal ini perlu diantisipasi oleh kepala daerah, agar bisa menghadirkan pelatihan dan pendampingan yang tepat.

“Kita harus gercep, geber, dan gaspol, karena kita tidak punya banyak waktu, sektor ini sudah didera oleh pandemi dan kita harus mampu menghadirkan suatu kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu,” kata Sandiaga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement