REPUBLIKA.CO.ID, -- Retno Marsudi Menlu RI menyatakan bahwa dunia Islam atau OKI akan bisa mendorong terciptanya perdamaian di Palestina kalau negara-negara yang tergabung dalam OKI bersatu.
Imbauan persatuan dan kesatuan ini menurut saya akan lebih penting dan akan lebih berarti lagi kalau itu bisa diwujudkan oleh negara-negara yang berdekatan dengan Israel tersebut, seperti Mesir, Saudi, Yordania, Syria, Lebanon, Irak, Iran, dan Turki serta negara-negara teluk, seperti Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Bahrain lalu mereka melakukan langkah-langkah dan tindakan konkret serta tegas terhadap Israel.
Kalau mereka tidak berani melakukan perang total dengan menyerang Israel secara frontal dari berbagai penjuru, baik darat, laut, maupun udara, saya menghimbau:
Pertama, agar para kepala negara dan pemerintahan dari negara-negara tersebut yang punya hubungan diplomatik dengan Israel supaya dengan tegas memutus hubungan diplomatiknya dengan Israel.
Kedua, supaya semua negara tersebut diikuti oleh negara-negara yang tergabung dalam OKI juga memutus hubungan dagangnya dengan Israel karena dengan cara-cara seperti itulah Israel akan bisa mundur dan menghentikan semua tindak kebiadabannya.
Tanpa itu, menurut saya, nasib rakyat Palestina jangankan akan semakin bertambah baik, malah akan semakin bertambah runyam dan parah karena Israel belum akan berhenti melakukan tindak kekerasan dan kebiadabannya sebelum dia bisa merampas dan menguasai serta mengendalikan sepenuhnya semua tanah dan daerah yang ada di dan di sekitar Yerussalem tersebut.
Hal ini tentu pasti akan mendapatkan perlawanan dari rakyat Palestina sehingga sudah bisa dibayangkan tindak kekerasan dan pembunuhan-pembunuhan sadis yang dilakukan oleh tentara Israel terhadap rakyat palestina akan terulang kembali dan akan tetap terus berlangsung.
Ketiga, supaya negara-negara tersebut diperkuat oleh negara-negara anggota OKI yang lain agar mengambil inisiatif untuk menyeret Benjamin Netanyahu ke Mahkamah Internasional untuk diadili sebagai penjahat perang dan penjahat kemanusiaan. Tks.
Anwar abbas, Wakil Ketua Umum (Waketum) MUI.