Senin 17 May 2021 22:16 WIB

Doni Apresiasi Satgas Daerah Tutup Tempat Wisata

Penyebaran Covid-19 di Indonesia diklaim relatif terkendali.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ilham Tirta
Jalur wisata di Jalan Tangkuban Parahu, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), lengang, Sabtu (8/5). Seluruh tempat wisata di KBB ditutup kembali terhitung mulai 7 hingga 14 Mei 2021. Penutupan objek wisata merupakan buntut kembalinya wilayah KBB ke zona merah atau resiko tinggi penyebaran Covid-19.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Jalur wisata di Jalan Tangkuban Parahu, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), lengang, Sabtu (8/5). Seluruh tempat wisata di KBB ditutup kembali terhitung mulai 7 hingga 14 Mei 2021. Penutupan objek wisata merupakan buntut kembalinya wilayah KBB ke zona merah atau resiko tinggi penyebaran Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengapresiasi satuan tugas di daerah yang berinisiatif menutup tempat wisata yang tidak menerapkan protokol kesehatan (prokes) selama masa libur lebaran. Salah satu prokes yang harus dijalankan di tempat wisata adalah mengurangi kapasitas pengunjung hingga 50 persen.

"Hal inipun kita harapkan tetap berlanjut agar kita semua mampu melakukan upaya maksimal dalam mencegah terjadinya penularan," kata Doni saat konferensi pers usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (17/5).

Ia mengatakan, saat ini penyebaran Covid-19 di Indonesia relatif terkendali. Bahkan tingkat keterisian tempat tidur perawatan di rumah sakit darurat Wisma Atlet di Jakarta berada pada angka 16,22 persen, begitu juga dengan kondisi di berbagai rumah sakit lainnya di sejumlah daerah.

Persentase keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di Wisma Atlet itupun merupakan rekor terendah. Keterisian di rumah sakit tersebut pernah mencapai angka hingga lebih dari 90 persen.

"Oleh karenanya, momentum pascalebaran ini mari kita jaga bersama. Masyarakat diharapkan patuh kepada imbauan-imbauan yang telah disampaikan pemerintah daerah, termasuk pemerintah pusat, dan tokoh-tokoh yang ada di daerah," kata Doni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement