Senin 17 May 2021 11:23 WIB

Khawatir Covid-19, China Larang Pendakian ke Everest

Mei menjadi bulan yang paling disukai oleh para pendaki ke Everest.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Pegunungan Himalaya dengan Everest di puncaknya.
Foto: EPA
Pegunungan Himalaya dengan Everest di puncaknya.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING — Pemerintah China memutuskan untuk melarang ekpedisi pendakian ke Gunung Everest di Nepal. Pelarangan ini karena kekhawatiran penularan virus corona Jenis baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan infeksi penyakit COVID-19. Hal ini diumumkan pada Senin (17/5).

Dilansir Novinite, penutupan rate pendakian dilakukan, setelah dikonfirmasi oleh Chinese General Sports Administration. Keputusan menunjukkan kehati-hatian yang ekstrem oleh Pemerintah China dalam menangani COVID-19 yang hingga saat ini masih menjadi pandemi dunia.

Baca Juga

China secara keseluruhan dianggap menjadi negara yang dapat mengendalikan penularan internal patogen COVID-19. Sementara, di Nepal saat ini jumlah kasus dan kematian terbaru dilaporkan masih terus meningkat.

Sebelumnya, Pemerintah China telah mengeluarkan izin kepada 38 warga Cina untuk mendaki Everest pada tahun ini. Demikian dengan Nepal yang memutuskan membuka kembali rute pendakian untuk 408 orang, setelah pada 2020 ditutup secara keseluruhan karena pandemi COVID-19 yang baru berlangsung.

Mei menjadi bulan yang paling disukai oleh para pendaki untuk melakukan ekpedisi ke Everest dan gunung di dataran tinggi Himalaya lainnya. Namun, setelah dibuka kembali, di Nepal dilaporkan beberapa orang dinyatakan positid COVID-19 setelah tiba di bace camp di kaki Everest.

Pemerintah China pernah mengumumkan rencana untuk membuat garis pemisah di bagian atas dan melarang orang yang melakukan ekspedisi dari wilayah negaranya untuk bersentuhan dengan pendaki dari sisi Nepal. Namun, tidak jelas bagaimana hal ini bisa dicapai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement