Senin 17 May 2021 09:53 WIB

Virolog Mengundurkan Diri dari Tim Pemerintah India

Dia mengundurkan diri setelah mempertanyakan penanganan pandemi oleh pihak berwenang

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Seorang anggota keluarga yang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) melakukan upacara terakhir di tempat kremasi untuk korban COVID-19 di New Delhi, India, 10 Mei 2021. Seruan untuk mengunci total secara nasional telah meningkat seiring dengan jumlah infeksi COVID-19 baru dan kematian terkait mendekati rekor tertinggi pada 10 Mei.
Foto: EPA-EFE/IDREES MOHAMMED
Seorang anggota keluarga yang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) melakukan upacara terakhir di tempat kremasi untuk korban COVID-19 di New Delhi, India, 10 Mei 2021. Seruan untuk mengunci total secara nasional telah meningkat seiring dengan jumlah infeksi COVID-19 baru dan kematian terkait mendekati rekor tertinggi pada 10 Mei.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Seorang virologi India terkemuka telah mengundurkan diri dari forum penasihat ilmiah yang dibentuk oleh pemerintah untuk mendeteksi varian virus corona. Dia memilih untuk mundur beberapa pekan setelah mempertanyakan penanganan pandemi oleh pihak berwenang.

Shahid Jameel, ketua kelompok penasihat ilmiah di forum yang dikenal sebagai INSACOG, menolak memberikan alasan pengunduran dirinya. Jameel menambahkan bahwa dia mengundurkan diri pada Jumat (14/5).

Baca Juga

"Saya tidak wajib memberikan alasan," kata Jameel dalam pesan teks.

Renu Swarup, Sekretaris Departemen Bioteknologi yang membawahi INSACOG, tidak segera menanggapi permintaan komentar. Menteri Kesehatan Harsh Vardhan juga tidak memberikan tanggapan.

Anggota INSACOG lainnya mengaku tidak mengetahui ada ketidaksepakatan langsung antara Jameel dan pemerintah. Seorang ilmuwan terkemuka pemerintah yang menjadi bagian dari forum tersebut mengatakan kepergian Jameel tidak akan menghambat kinerja INSACOG untuk melakukan pemantauan varian virus corona.

Reuters melaporkan awal bulan ini bahwa INSACOG, dan Konsorsium Genetika SARS-CoV-2 India, memperingatkan pejabat pemerintah pada awal Maret tentang varian baru dan lebih menular dari virus corona yang terjadi di negara itu.

Varian baru tersebut yaitu B.1.617. Varian baru virus corona adalah salah satu alasan India saat ini berjuang melawan lonjakan kasus Covid-19 yang terburuk di dunia.

Ketika ditanya mengapa pemerintah tidak menanggapi temuan tersebut dengan lebih tegas, misalnya dengan membatasi pertemuan besar, Jameel mengatakan kepada Reuters bahwa dia khawatir bahwa pihak berwenang tidak cukup memperhatikan bukti saat mereka menetapkan kebijakan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement