Ahad 16 May 2021 05:27 WIB

ACT Siapkan Apartemen untuk Tempat Tinggal Warga Gaza

Ada dua apartemen yang dipersiapkan yakni di wilayah Deir Al Balah dan di Kota Gaza.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Andi Nur Aminah
Warga Palestina memeriksa puing-puing menara Al-Shorouq yang hancur setelah serangan Israel di Kota Gaza, Rabu (12/5) lalu. Saat ini tim ACT di Kota Gaza sedang menyiapkan apartemen untuk ditempati semnetara oleh warga yang rumahnya hancur akibat dihujani bom oleh Israel.
Foto: EPA-EFE / MOHAMMED SABRE
Warga Palestina memeriksa puing-puing menara Al-Shorouq yang hancur setelah serangan Israel di Kota Gaza, Rabu (12/5) lalu. Saat ini tim ACT di Kota Gaza sedang menyiapkan apartemen untuk ditempati semnetara oleh warga yang rumahnya hancur akibat dihujani bom oleh Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) terus berupaya memberikan bantuan untuk masyarakat Gaza yang menjadi korban serangan Israel. Kali ini, Tim ACT Palestina di Gaza tengah berikhtiar menyiapkan apartemen sebagai tempat tinggal mereka sementara.

Ada dua apartemen yang dipersiapkan. Bangunan pertama berlokasi di Jalan Alnaser, Kota Gaza. Apartemen tersebut memiliki 24 unit yang bisa digunakan.

Baca Juga

Di dalam bangunan ini, setiap unitnya memiliki luas 140 hingga 170 meter persegi. Dengan demikian, satu unitnya diperkirakan mampu menampung beberapa keluarga.

Apartemen kedua berada di wilayah Deir Al Balah, yang memiliki lima lantai dan 27 unit yang siap digunakan. Tiap unit memiliki luas lebih dari 160 meter persegi. Selain itu, lantai dasar dari apartemen ini memiliki luas hingga 400 meter persegi.

"Cukup luas untuk menampung beberapa keluarga Gaza. Terdapat taman bermain anak di dalamnya. Sehingga anak-anak pun dapat ceria dan tidak bosan saat tinggal di apartemen tersebut,” kata Tim Global Humanity Response Aksi Cepat Tanggap, Andy Noor Faradiba, dikutip di laman resmi ACT, Ahad (16/5).

Faradiba melanjutkan, warga yang akan ditampung di kedua apartemen tersebut juga tidak perlu khawatir terhadap listrik dan air. Ia menyebut fasilitas tersebut sudah memadai.

ACT juga sudah memiliki 170 daftar keluarga yang kehilangan tempat tinggal karena agresi Israel, per-Jumat (14/5). Jumlah ini disebut akan terus bertambah seiring terus dikumpulkannya data calon penerima manfaat. "Rencana ke depan, kita juga akan menambah apartemen yang akan kita sewakan untuk para warga yang rumahnya hancur," lanjut Faradiba.

Berdasarkan laporan dari mitra Aksi Cepat Tanggap di Gaza, ada sekitar 500 unit hunian warga Gaza yang hancur total terhantam misil Israel. 3.500 hunian mengalami kerusakan ringan hingga sedang. Imbasnya, banyak warga Palestina di Gaza yang kehilangan tempat tinggal.

Sebagian dari mereka mengungsi di bangunan sekolah PBB. Sementara sebagian lainnya, terutama yang rumahnya baru saja hancur, masih kebingungan harus tidur di mana untuk hari itu.

"Banyak keluarga Palestina di sana yang pada malam hari masih berada di jalan. Bingung harus kemana setelah rumah mereka hancur," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement