Sabtu 15 May 2021 16:41 WIB

Antisipasi Lonjakan Pasien, RS M Djamil Tambah Ventilator

Penambahan ventilator guna mengantisipasi adanya lonjakan kasus Covid-19

Rep: Febrian Fachri/ Red: Gita Amanda
Ventilator, (ilustrasi). RSUP M Djamil Padang menyiapkan tambahan ventilator untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.
Foto: dok. Istimewa
Ventilator, (ilustrasi). RSUP M Djamil Padang menyiapkan tambahan ventilator untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang mengantisipasi adanya lonjakan kasus Covid-19 yang nantinya berdampak pada peningkatan jumlah pasien isolasi. Direktur Umum SDM dan Pendidikan RSUP M Djamil Padang, Dovi Djanas, mengatakan pihaknya mencoba menambah alat ventilator karena pihaknya hanya punya 14 ventilator dan 13 dari itu sudah terpakai.

"Kita punya 14 ventilator itu, sudah terpakai 13, jadi kita punya sekarang hanya sisa satu, kita kan takutnya ada lonjakan kasus, jadi kita mempersiapkan ventilator tambahan untuk antisipasi itu," kata Dovi, Sabtu (15/5).

Menurut Dovi, ventilator yang dibutuhkan adalah jenis multi purpose atau invasive. Sementara ventilator sendiri ada jenis invasive dan non-invasive. Saat ini menurutnya sudah ada dapat bantuan setelah berkoordinasi dengan Wakil Gubernur Sumbar. Ada dua ventilator dipinjamkan dari Semen Padang Hospital (SPH). Diharapkan dari yang dipinjamkan ini dapat antisipasi kalau ada lonjakan kasus.

"Kita tidak tahu berapa harus disiapkan, kalau memang perlu banyak tentu kita harus siapkan, kita sekarang ini kita juga sedang menambah layanan di lantai tiga, mudah-mudahan kalau sudah selesai ruangnya bisa ditambah lagi alat-alatnya termasuk ventilator," ucap Dovi. Namun Dovi berharap tidak ada lonjakan kasus Covid-19 lagi di Sumbar.

RSUP M Djamil menyiapkan langkah antisipasi lonjakan kasus Covid-19 berdasarkan arahan dari sejumlah epidemiolog dan juga dari pihak Laboratorium Unand dr Andani Eka Putra. Karena bisa saja ada lonjakan kasus sehingga harus ada antisipasinya sejak sekarang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement