REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Beberapa jam lagi, berlangsung final Piala FA musim 2020/21. Leicester City berhadapan dengan Chelsea FC di Stadion Wembley, London, Sabtu (15/5) malam WIB.
Bek Leicester, Jonny Evans antusias menatap partai tersebut dan mengaku sudah tak sabar ingin berlaga. Evans memprediksi duel ketat bakal terjadi, lantaran menyadari the Blues telah jauh berbeda.
Kedua tim terakhir kali bertemu, pada Januari 2021 lalu di pentas Liga Primer Inggris. Saat tampil di King Power Stadium, the Foxes unggul dua gol tanpa balas. Saat itu awak London Biru masih dilatih Frank Lampard.
"Pada akhirnya, itu malam yang nyaman bagi kami. Kami bermain sangat baik. Tapi sejak pelatih baru datang, dia memberi mereka dimensi taktis yang baru," kata Evans, dikutip dari akun resmi Leicester.
Evans merasa Chelsea pada era Thomas Tuchel jauh lebih solid di lini belakang. Kemudian ketika menyerang pun sangat trengginas.
Penilaian Evans tak berlebihan. Terbukti, Tuchel mampu membawa the Blues kembali ke papan atas Liga Primer.
Selain final Piala FA, Timo Werner dan rekan-rekan juga melaju ke partai puncak Liga Champions. Sebelumnya, saat masih ditangani Lampard, Chelsea terseok-seok di ranah domestik.
Namun, Evans tetap optimistis timnya bisa bersaing dengan pemilik Stamford Bridge tersebut. Terutama dalam sebuah pertandingan tunggal.
"Ketika anda melaju ke final Piala, banyak hal bisa terjadi," ujar mantan palang pintu Manchester United ini.
Evans termasuk sosok berpengalaman di skuat Leicester. Ia pernah merasakan trofi Liga Champions, Piala Dunia Antar Klub, dan Carabao Cup bersama MU.
Bek tengah 32 tahun berharap para pemain muda di timnya tetap tenang. Sebab itu salah satu kunci agar bisa tampil lepas di sebuah partai final.
"Pergilah untuk bersantai. Mainkan permainan anda. Sisanya, Biarkan kami, para senior yang memikirkannya," tutur Evans, berisi nasihat untuk segenap jugador belia the Foxes.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
