Sabtu 15 May 2021 08:24 WIB

Perusahaaan Teknologi Ini Paksa Pengguna Dukung Israel

Perusahaaan Teknologi Ini Paksa Pengguna Beri Dukungan Israel

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Ampun Dah, Perusahaaan Teknologi Ini Paksa Pengguna Beri Dukungan untuk Israel (Foto: Unsplash/William Iven)
Ampun Dah, Perusahaaan Teknologi Ini Paksa Pengguna Beri Dukungan untuk Israel (Foto: Unsplash/William Iven)

Konflik Palestina dan Israel yang sedang memanas kini menjadi pusat perhatian dunia khususnya umat Islam Dunia. Kondisi ini dimanfaatkan perusahaan teknologi seperti Facebook untuk mencari dukungan untuk Israel.

Sebuah group Facebook bernama Jerusalem Prayer Team paksa pengguna Facebook untuk doakan Israel dengan me-like sebuah postingan di group tersebut.

Berdasarkan penelusuran di akun ini pada Jumat 14/5/2021, banyak pengguna Facebook yang komplain dengan cara-cara otomatis yang dilakukan group Facebook ini. Pasalnya para pengguna tak merasa me-like namun ternyata secara otomatis me-like.

Baca Juga: Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, Gempuran Tanpa Henti Israel Sudah Tewaskan Ratusan Orang!

Sebelumnya, Raksasa media sosial seperti Facebook , Instagram , dan Twitter dilaporkan telah menyensor serta menghapus postingan dan tagar terkait ketegangan yang terjadi di Yerusalem yang diduduki baru-baru ini.

"Instagram dan induknya, Facebook, telah menyensor postingan yang terkait dengan Sheikh Jarrah setidaknya selama satu hari terakhir," kata situs independen Mondoweiss di Twitter seperti dikutip dari Anadolu, Sabtu (8/5/2021).

Mondoweiss adalah situs yang dikhususkan untuk memberi tahu pembaca tentang perkembangan di Israel , Palestina dan kebijakan luar negeri Amerika Serikat (AS) terkait.

Situs itu juga me-retweet postingan yang mengatakan Instagram memiliki postingan terbatas dengan tagar #Jerusalem dalam bahasa Inggris dan Arab.

Baca Juga: Kecam Serangan Israel di Masjid Al-Aqsa, Raja Salman Tegaskan Dukungan bagi Palestina

Pengguna di Twitter mengkritik raksasa media sosial itu karena menyensor konten yang terkait dengan Sheikh Jarrah.

"Twitter memerangi konten Palestina yang mengekspos kejahatan menggusur warga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah, di Yerusalem," kata NewPress, menambahkan bahwa akun bahasa Inggrisnya telah ditangguhkan oleh Twitter.

Pengguna lain, #SaveSheikhJarrah, mengatakan di Twitter bahwa Instagram menghapus seluruh sorotan postingan tentang apa yang terjadi di Palestina.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement