Sabtu 15 May 2021 05:56 WIB

Keharuan Kala Shalat Id di Masjid Tenda Attabayun, Meruya

Mengharukan Shalat Id Tenda At Tabayyun, Pertama kali dalam sejarah 30 tahun

Suasana haru warga Taman Vila Maruya yang melakukan shalat Idul Fitri di dalam tenda.
Foto: Ilham bintang
Suasana haru warga Taman Vila Maruya yang melakukan shalat Idul Fitri di dalam tenda.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ilham Bintang, Jurnalis Senior.

Gema Takbir dan Tahmid berkumandang sejak semalam hingga pelaksanaan Salat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H di Tenda " Arafah" dan lapangan Masjid At Tabayyun di komplek Taman Villa Meruya (TVM), Jakarta Barat, Kamis (13/5) pagi. 

Suasana mengharukan mewarnai salat Ied tadi yang dihadiri sekitar 500 jamaah, warga Muslim di TVM dan sekitarnya.

Jamaah telah berdatangan sejak pagi sekali memenuhi saf-saf shalat Id yang yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Pintu masuk ke area salat dijaga petugas yang mengukur suhu badan seluruh jamaah.

Panitia melalui pengeras suara pengumumkan mematuhi jarak antar saf. Berkali - kali juga diumumkan agar tidak  bersalaman secara kontak fisik setelah selesai Salat.  

Itulah pelaksanaan Salat Idul Fitri (Id) pertama di Taman Villa Meruya, setelah 30 tahun komplek itu berdiri. 

Perang melawan hawa nafsu

Bertindak sebagai Imam Salat Id, Ustaz Zainal Asikin, sedangkan Khotbah Ied oleh Ustaz Drs H Ending Ridwan, Ketua RT TVM yang notabene cucu pendiri pesantren Cipasung Tasikmalaysia. 

Khotib menjelaskan esensi berpuasa untuk menahan diri, tidak terbatas hanya sekedar tidak makan dan minum, tapi terutama menahan diri dari godaan hawa nafsu.

Umat Islam yang lulus dari ujian itu barulah dapat disebut sebagai Insan Muttaqien-- derajat tertinggi manusia di hadapan  Allah SWT.  Khotib mengutip pernyataan Nabi Besar Muhammad pada masa perang badar yang dimenangkan oleh Umat Islam.

Perang itu dicatat dalam sejarah sebagai kemenangan gemilang Islam melawan Kafir Quraish. Pasukan Nabi hanya 300 orang bertempur dengan kekuatan lawan yang jumlah sepuluh kali lipat.

Kata Nabi:"Perang ini belumlah seberapa. Perang besar itu adalah perang melawan hawa nafsu diri sendiri," seperti dikutip H Ending. 

Pengembang tidak penuhi kewajiban

Pengembang TVM pertama PT PSP ( Putera Surya Perkasa) hingga berganti Kartunindo, dan berganti lagi dengan pengembang yang terbaru, tidak ada yang melaksanakan kewajibannya membangung masjid di kompleks. Sampai pun lahan untuk rumah ibadah dan fasos dan fasumnya diserahkan kembali kepada Pemprov DKI.

Akhirnya warga Muslim di komplek TVM itu berinisiasi membangun masjid secara swadaya.

 

Ketua Panitia Pembangunan Masjid At Tabayyun, Marah Sakti Siregar dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan penghargaan tertinggi kepada Gubernur DKI Anies Baswedan, yang menerbitkan izin penggunaan lahan aset Pemprov DKI seluas 1078 m2 pada Oktober 2020 untuk pembangunan masjid.

Terima kasih panitia juga disampaikan kepada jajaran Pemprov DKI, Walikota Jakarta Barat, Camat Kembangan, Lurah Meruya Utara dan Selatan hingga Ketua RT dan RW yang terus membantu dan mendukung panitia. 

Marah Sakti melaporkan sejak pendirian Tenda Masjid At Tabayyun yang dijuluki Tenda Arafah telah berfungsi sebagai masjid jami. Kegiatan Salat Jumat, shalat fardu lima waktu, salat tarawih, kuliah subuh, dan iktikaf pada 10 hari terakhir Ramadhan dilangsukan di tenda itu.

Kegiatan sosial, seperti penyerahan sntunan kepada anak yatim dan kalangan kurang mampu  pun sudah berkali-kali dilaksanakan. 

Pembangunan Masjid At Tabayyun Insya Allah akan dilaksankan tahun ini juga. Peletakan batu pertama pembangunan direncanakan pada momentum perayaan kemerdekaan RI, Agustus mendatang.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahiilhamd!

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement