Rabu 12 May 2021 20:10 WIB

Hamas Siap Tingkatkan Eskalasi dengan Israel

Hamas dan Israel tengah terlibat pertempuran menyusul memanasnya situasi di Yerusalem

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Asap mengepul setelah serangan udara Israel di Kota Gaza, 11 Mei 2021. Setidaknya satu wanita tewas setelah 130 roket yang ditembakkan oleh Hamas dari Jalur Gaza jatuh di Tel Aviv dan kota-kota tetangga Israel.
Foto: EPA/MOHAMMED SABER
Asap mengepul setelah serangan udara Israel di Kota Gaza, 11 Mei 2021. Setidaknya satu wanita tewas setelah 130 roket yang ditembakkan oleh Hamas dari Jalur Gaza jatuh di Tel Aviv dan kota-kota tetangga Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan kelompoknya siap meningkatkan eskalasi dengan Israel. Saat ini, Hamas dan Israel tengah terlibat pertempuran menyusul memanasnya situasi di Yerusalem.

“Jika (Israel) ingin eskalasi, kami siap untuk itu. Dan jika Israel ingin berhenti, kami juga siap,” kata Haniyeh dalam sebuah pidato yang disiarkan televisi, Rabu (12/5). Saat ini Haniyeh sedang tidak berada di Gaza.

Baca Juga

Kendati demikian, Haniyen mengungkapkan Qatar, Mesir, dan PBB telah melakukan kontak untuk meredam ketegangan. Namun, sikap Hamas sepenuhnya bergantung pada tindakan Israel.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kelompok perlawanan Palestina di Gaza akan menanggung akibat yang besar karena melancarkan serangan roket ke negaranya. “Hamas dan Jihad Islam akan membayar harga yang sangat mahal untuk permusuhan mereka. Darah mereka adalah penebusan,” ujarnya pada Selasa (11/5).

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan serangan udara yang telah dilancarkan negaranya ke Gaza hanyalah permulaan. “Ada banyak sasaran (untuk diserang),” kata Gantz.

Menurut dia, Hamas dan kelompok perlawanan Palestina lainnya telah terpukul keras oleh serangan Israel. “Ini baru permulaan,” ucapnya.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement