Rabu 12 May 2021 14:46 WIB

Idul Fitri, Masyarakat Diminta Tetap Patuhi Prokes

Sudah ada dua tokoh MUI yang meninggal dunia.

Ilustrasi Idul Fitri
Foto: MGROL100
Ilustrasi Idul Fitri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memperingati Idul Fitri yang masih dalam masa pandemi Covid-19, Kamis (13/5), seluruh masyarakat utamanya umat Islam agar senantiasa peduli dan mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang ada. Karena hal tersebut merupakan ancaman yang nyata dan juga telah menelan banyak korban.

Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Wasekjen MUI) KH Amirsyah Tambunan mengungkapkan bahwa hingga saat ini yang sudah memasuki tahun kedua pandemi Covid-19 sudah ada dua tokoh MUI yang meninggal dunia yaitu Nazarudin Ramli dan  Teuku Zulkarnaen. Sehingga ia menyebut bahwa Covid-19 tidak hanya sekedar ancaman, tetapi sudah terbukti telah menelan korban.

"Jadi ini adalah bukti nyata, banyak lagi tokoh-tokoh yang sudah mendahului kita. Sekali lagi saya mengingatkan bahwa kita tetap harus waspada. Kewaspadaan terhadap diri kita sendiri, keluarga dan masyarakat," ujar KH Amirsyah Tambunan di Jakarta, Selasa (11/5).

Ia menjelaskan bahwa diri kita ini adalah bagian dari komponen keluarga dan keluarga adalah komponen dari masyarakat. Sehingga ia menyebut harus dilakukan secara bersama-sama , tidak bisa hanya seorang saja, tapi harus bersama keluarga. Tidak bisa hanya keluarga tetapi juga harus bersama masyarakat.

 

"Dalam Islam diperintahkan dengan tegas dan jelas dalam Al Quran surat At-Tahrim ayat 6 ’ya quw anfusakum wa ahlikum nara’ hai orang-orang beriman pelihara diri, pelihara keluarga dan seluruhnya tentu daripada siksa api neraka," tutur Amirsyah.

Lebih lanjut, pria kelahiran Padang Gala-Gala, 27 Mei 1963 itu menyebut bahwa neraka itu ada 2 macam, neraka di dunia dan neraka di akhirat. Ia meminta agar jangan sampai kita lalai lalu Covid-19 menjadi bagaikan neraka dunia bagi kita. Oleh karena itu ia meminta agar kita harus terus waspada, supaya kita mampu menjaga diri kita dengan sebaik-baiknya.

"Jaga diri dan keluarga itu adalah hukumnya wajib, dalam arti kesehatan itu adalah sesuatu yang wajib dipelihara. Kenapa wajib? Karena menjaga kesehatan itu harus terus bersama-sama, supaya kita bisa melakukan ibadah, kita bisa mencari nafkah buat keluarga, kita bisa beramal untuk kemaslahatan umat dan bangsa," ungkapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement