Rabu 12 May 2021 05:50 WIB

Mo Salah Serukan Pemimpin Dunia Setop Kekerasan di Palestina

Mo Salah secara khusus meminta Perdana Menteri Inggris Boris Johnson untuk bersikap.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Endro Yuwanto
Striker Liverpool Mohamed Salah.
Foto: Republika.
Striker Liverpool Mohamed Salah.

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Striker Liverpool Mohamed Salah alias Mo Salah meminta para pemimpin dunia untuk melakukan segala upaya guna mengakhiri kekerasan di Palestina. Sikapnya ini ditunjukkan setelah meningkatnya ketegangan di Palestina. Setidaknya 28 orang, termasuk anak-anak, telah dibunuh oleh Zionis Israel.

Dalam sebuah Tweet pada Selasa (11/5), Mo Salah secara khusus meminta Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson untuk bersikap. Ia berharap agar Boris memastikan kekerasan dan pembunuhan orang yang tidak bersalah segera dihentikan.

"Saya menyerukan kepada semua pemimpin dunia, termasuk perdana menteri negara yang telah menjadi rumah saya selama empat tahun terakhir untuk melakukan segala daya guna memastikan kekerasan dan pembunuhan orang yang tidak bersalah segera berhenti," kata Salah di Twitter dilansir dari Aljazeera, Selasa (11/5). “Cukup sudah cukup."

Bintang sepak bola asal Mesir berusia 28 tahun itu memiliki lebih dari 14,3 juta pengikut di Twitter dan kicauannya dibagikan ribuan kali dalam beberapa menit. Dia menerbitkan tweet itu tidak lama setelah mem-posting foto dirinya di Kubah Batu di Kompleks Masjid al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki Israel.

Seruan Salah ini juga datang ketika militer Israel melanjutkan pengebomannya di Jalur Gaza yang terkepung pada Selasa. Bom menargetkan beberapa daerah setelah roket ditembakkan dari daerah kantong tersebut.

Sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassam, menargetkan Tel Aviv dengan 130 roket setelah serangan udara Israel menyebabkan runtuhnya sebuah bangunan tempat tinggal di Kota Gaza.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan, jumlah korban dari serangan Israel semalam mencapai 28 orang, termasuk 10 anak-anak dan seorang wanita. Sebanyak 152 orang lainnya juga terluka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement