Rabu 12 May 2021 04:19 WIB

Jamkrindo Syariah Raih Kenaikan Laba 89 Persen di 2020

Target laba yang ditetapkan JamSyar di tahun 2021 adalah sebesar Rp 99,36 miliar

PT Jamkrindo Syariah (JamSyar) hingga April 2021 berhasil membukukan kinerja yang positif. Pencapaian laba yang diraih hingga April 2021 sebesar Rp 35,4 miliar atau naik hingga 89,51 persen (YoY), dimana tahun sebelumnya sebesar Rp 18,7 miliar.
Foto: Jamsyar
PT Jamkrindo Syariah (JamSyar) hingga April 2021 berhasil membukukan kinerja yang positif. Pencapaian laba yang diraih hingga April 2021 sebesar Rp 35,4 miliar atau naik hingga 89,51 persen (YoY), dimana tahun sebelumnya sebesar Rp 18,7 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jamkrindo Syariah (JamSyar) hingga April 2021 berhasil membukukan kinerja yang positif. Pencapaian laba yang diraih hingga April 2021 sebesar Rp 35,4 miliar atau naik hingga 89,51 persen (YoY), dimana tahun sebelumnya sebesar Rp 18,7 miliar. 

Target laba yang ditetapkan JamSyar di tahun 2021 adalah sebesar Rp 99,36 miliar atau tumbuh sebesar 125 persen dari tahun 2020. Sampai dengan April 2021, JamSyar telah meraih 35,6 persen dari target.

Gatot Suprabowo selaku Direktur Utama PT Jamkrindo Syariah (JamSyar) mengaku bersyukur dapat terus bertahan dan berkembang dengan ditunjukkan melalui pencapaian pertumbuhan bisnis yang terus berkembang hingga saat ini. Di samping pencapaian laba tersebut, Jamsyar juga berhasil mencatat pertumbuhan kinerja bisnis yang memuaskan. 

Dari perbandingan Year on Year (YoY) April 2021, volume penjaminan mencapai Rp 15,3 triliun atau meningkat 47,46 persem dari Rp 10,3 triliun. IJK Accrual JamSyar berhasil meningkat sebesar Rp 182 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 69 miliar. Sedangkan untuk IJK Cash Basis, JamSyar membukukan Rp 306 miliar. 

Pada periode yang sama tahun sebelumnya, Jamsyar baru membukukan IJK Cash Basis sebesar Rp 108 miliar. Dari total asset, Jamsyar juga mengalami peningkatan dari Rp 1,2 triliun menjadi Rp 1,7 triliun. Sedangkan dari sisi ekuitas, JamSyar mencatat Rp 718, dimana ekuitas pada tahun sebelumnya adalah sebesar Rp 648 miliar.

“Pencapaian kinerja tersebut dikontribusi oleh pencapaian penjaminan bersih hingga April 2021 adalah sebesar 34% dengan efisiensi biaya berada pada tingkat pencapaian sebesar 23,79%. Penjaminan bersih ini didukung pula oleh besarnya produksi khususnya dari produk Penjaminan Modal kerja PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) dan Penjaminan Bank Garansi. Pencapaian kinerja dan efisiensi biaya ini dapat dilakukan oleh JamSyar dengan melakukan optimalisasi IT dan digitalisasi penjaminan,” tutur dia.

“Kami optimis dan percaya diri untuk mencapai rencana bisnis yang telah ditetapkan di tahun 2021 ini. Pada tahun 2021 ini, fokus segmentasi portofolio yang dijamin oleh JamSyar adalah pada Penjaminan Pembiayaan PEN dan Penjaminan Non Cash Loan (Kontra Bank Garansi & Surety Bond),” kata Gatot.

Sebagai bentuk dukungan JamSyar dalam keikutsertaannya pada program Pemerintah, khususnya PEN, hingga saat ini JamSyar telah menjamin lebih dari 957 ribu jumlah nasabah yang terdampak covid-19 dengan total volume pembiayaan yang dijamin adalah sebesar Rp 4,74 triliun. Program PEN ini dilakukan oleh JamSyar melalui Kerjasama penjaminan Pembiayaan Modal Kerja PEN Bersama dengan 10 Bank Penyalur Pembiayaan Modal Kerja PEN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement