Selasa 11 May 2021 15:50 WIB

Ratusan Pemudik Dilaporkan Sudah Datang ke Yogyakarta

Arus kedatangan pemudik berkisar dari 10-16 orang per hari.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ratusan Pemudik Dilaporkan Sudah Datang ke Yogyakarta (ilustrasi).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Ratusan Pemudik Dilaporkan Sudah Datang ke Yogyakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta sudah mencatat ratusan pemudik yang masuk sejak 22 April 2021 lalu. Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, sebaran pemudik merata di seluruh kecamatan.

"Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta mencatat orang yang datang mudik sejumlah 225 orang," kata Heroe kepada wartawan, Senin (10/5) malam.

Heroe menuturkan, dilihat dari arus kedatangan pemudik terbesar tercatat dari 22 April sampai 3 Mei yang mencapai 92 orang. Selanjutnya, arus kedatangan pemudik berkisar dari 10-16 orang per hari.

"Dari 6-7 Mei (saat berlakunya kebijakan larangan mudik), kembali naik mencapai 82 warga (yang mudik) dan tanggal 8-9 Mei hanya empat orang," ujarnya.

Berdasarkan data tersebut, kata Heroe, menunjukkan kedatangan pemudik menjelang dan di awal diberlakukannya larangan mudik cukup besar. Bahkan, pada awal Mei pihaknya mencatat kedatangan bus pemudik mencapai 360 bus hanya dalam satu malam. "Tetapi tujuan tersebar di Jawa Tengah selatan dan hari-hari berikutnya bus yang datang di terminal tidak ada isinya (penumpangnya)," jelas Heroe.

Kedatangan pemudik pun dicatat dan dilaporkan di posko PPKM mikro yang ada di tiap RT. Seluruh pemudik yang datang, katanya, sudah dikondisikan untuk melakukan isolasi mandiri.

Sebagian besar pemudik ada yang melakukan isolasi di rumah tujuan mudik. Sementara, ada juga mudik yang melakukan isolasi di hotel yang sudah disiapkan khusus sebagai shelter.

"Mereka (pemudik) sebagian besar membawa surat jalan dan surat sehat Covid-19. Artinya tidak ada laporan bahwa ada warga yang datang dengan kondisi tidak sehat ketika pulang ke kampung halamannya," kata Heroe.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement