Senin 10 May 2021 14:55 WIB

Survei Keyakinan Konsumen Akhirnya Masuk Zona Optimistis

Peningkatan optimisme konsumen didorong membaiknya ekspektasi terhadap ekonomi.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah pengunjung berada di salah satu kios di Pasar Baru, Jalan Otto Iskandar Dinata, Kota Bandung, Kamis (29/4). Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia pada April 2021 mengindikasikan keyakinan konsumen yang optimistis terhadap kondisi ekonomi.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah pengunjung berada di salah satu kios di Pasar Baru, Jalan Otto Iskandar Dinata, Kota Bandung, Kamis (29/4). Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia pada April 2021 mengindikasikan keyakinan konsumen yang optimistis terhadap kondisi ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia pada April 2021 mengindikasikan keyakinan konsumen yang optimistis terhadap kondisi ekonomi. Hal tersebut tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April 2021 sebesar 101,5 yang masuk ke zona optimistis (indeks lebih dari 100), meningkat dibandingkan 93,4 pada bulan Maret 2021.

Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono menyampaikan IKK April 2021 juga merupakan angka optimisme pertama kali sejak IKK masuk zona pesimistis pada April 2020. Keyakinan konsumen terpantau membaik pada seluruh kategori tingkat pengeluaran responden, tingkat pendidikan, dan kelompok usia responden.

"Secara spasial, keyakinan konsumen membaik di seluruh kota yang disurvei di 18 kota, tertinggi di kota Padang, diikuti oleh Bandung dan Pangkal Pinang," katanya dalam keterangan pers, Senin (10/5).

Berdasarkan hasil SK, peningkatan optimisme konsumen pada April 2021 didorong oleh membaiknya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan yaitu terhadap aspek ketersediaan lapangan kerja, ekspansi kegiatan usaha yang meningkat, dan penghasilan yang meningkat pada enam bulan yang akan datang.

Sementara itu, persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini terpantau membaik, didorong oleh perbaikan persepsi terhadap ketersediaan lapangan kerja, penghasilan, dan ketepatan waktu pembelian barang tahan lama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement