Senin 10 May 2021 04:37 WIB

Maroko Kecam Serangan Israel di Al Aqsa

Maroko menyerukan dialog dan penghormatan terhadap HAM

Rep: Andrian Saputra/ Red: Endro Yuwanto
Serangan polisi Israel kepada jamaah Masjid al Aqsa pada Jumat, (7/5/2021).
Foto: cnn.com
Serangan polisi Israel kepada jamaah Masjid al Aqsa pada Jumat, (7/5/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Pemerintah Maroko mengecam pelanggaran Israel di Yerusalem Timur sebagai tindakan yang tidak dapat diterima. Maroko menyerukan dialog dan penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM).

"Pelanggaran ini (di Yerusalem) adalah tindakan yang tidak dapat diterima yang akan meningkatkan ketegangan," kata Kementerian Luar Negeri Maroko seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (10/5).

Kementerian Luar Negeri Maroko menegaskan bahwa Pemerintah Maroko terus memantau peristiwa kekerasan yang berulang di Al Quds Al Sharif, Masjid Al Aqsa, dan penyerbuan halamannya, serta intimidasi terhadap jamaahnya yang damai selama bulan Ramadhan.

Pernyataan Pemerintah Maroko itu muncul ketika lebih dari 290 warga Palestina terluka sejak Jumat (8/5) dalam bentrokan antara pasukan Israel dan Palestina di sekitar Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur.

Warga Palestina dengan penduduk lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem memprotes rencana Israel untuk mengusir warga Palestina di distrik tersebut dari rumah mereka dan menyerahkan mereka ke asosiasi permukiman.

Kementerian Luar Negeri Maroko pun menyerukan dialog dan penghormatan terhadap HAM. Selain itu, Maroko juga menekankan kebutuhan untuk mempertahankan status khusus Yerusalem dan melindungi kota dan kesucian Masjid Al-Aqsa yang diberkati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement