Sabtu 08 May 2021 17:33 WIB

Rusia Manfaatkan Teknologi Israel untuk Bantu Assad

Pada 2010, Israel menandatangani kesepakatan untuk jual drone e Rusia.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Foto: Reuters
Presiden Suriah Bashar al-Assad.

REPUBLIKA.CO.ID, TELAVIV -- Media Israel Haaretz melaporkan dalam beberapa tahun terakhir Rusia menggunakan teknologi drone Israel. Teknologi tersebut banyak digunakan untuk membantu Presiden Suriah Bashar al-Assad mempertahankan kekuasaannya.

Pada Sabtu (8/5) Middle East Monitor melaporkan artikel yang ditulis wartawan Amerika Serikat (AS) Patrick Hilsman itu menyebutkan Rusia memutuskan mendorong industri pesawat tanpa awak setelah menemukan jumlah drone mereka terlalu sedikit dalam konflik Georgia pada 2008. Jumlah itu kalah dari pesawat tanpa awak Israel yang dimiliki musuh.

Baca Juga

Pada 2010 Israel menandatangani kesepakatan untuk menjual drone Searcher II ke Rusia senilai 400 juta dolar AS. Moskow mengadaptasi teknologi dan membeli lisensi untuk memproduksi pesawat tanpa awak mereka sendiri Forpost.

Angkatan Udara Rusia juga kerap mengikuti operasi latihan gabungan dan instruksi Israel untuk mempelajari bagaimana caranya mengoperasikan teknologi tersebut. Walaupun persepsi mengenai mempersenjatai drone, tapi pesawat tanpa awak lebih banyak digunakan untuk pengintaian daripada pertahanan.

Sebagai alat pengintaian medan pertempuran dari atas dan mengikuti lawan, Forpost banyak Rusia gunakan untuk melakukan pengintaian di Suriah. Drone itu diklasifikasi sebagai pesawat Pengintaian Intelijen atau ISR.

Fortpost tidak digunakan dalam perang tapi dipakai untuk mengirim informasi dan data ke pesawat tempur dengan awak yang lebih efisien dan akurat dalam menjatuhkan bom ke target. Teknologi drone sudah akurat dalam melepaskan tembakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement