Sabtu 08 May 2021 16:49 WIB

Negara Arab Kecam Israel atas Eskalasi dengan Palestina

Beberapa negara Arab dan badan-badan Islam kecam rencana penggusuran warga Palestina

Rep: Puti Almas/ Red: Esthi Maharani
Petugas polisi perbatasan Israel menahan seorang demonstran Palestina selama bentrokan dengan pengunjuk rasa Palestina, di Yerusalem timur, Jumat, 7 Mei 2021. Warga Palestina memprotes atas ancaman penggusuran Israel atas puluhan warga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem timur, yang telah terlibat dalam sebuah pertempuran hukum yang panjang dengan pemukim Israel yang mencoba memperoleh properti di lingkungan itu.
Foto: AP Photo/Mahmoud Illean
Petugas polisi perbatasan Israel menahan seorang demonstran Palestina selama bentrokan dengan pengunjuk rasa Palestina, di Yerusalem timur, Jumat, 7 Mei 2021. Warga Palestina memprotes atas ancaman penggusuran Israel atas puluhan warga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem timur, yang telah terlibat dalam sebuah pertempuran hukum yang panjang dengan pemukim Israel yang mencoba memperoleh properti di lingkungan itu.

IHRAM.CO.ID, RIYADH — Beberapa negara Arab dan badan-badan Islam terkemuka pada Sabtu (8/5) mengecam rencana penggusuran warga Palestina di Yerusalem Timur, serta serangan terhadap jamaah yang melaksanakan ibadah sholat di Masjid Al-Aqsa.

Arab Saudi, Mesir, dan Kuwait adalah diantara negara Timur Tengah yang menyerukan kecaman terhadap langkah Israel. Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa tindakan ini merusak peluang pembicaraan damai dilanjutkan.

“Kami menolak rencana dan tindakan Israel untuk menggusur rumah-rumah Palestina di Yerusalem dan untuk memaksakan kedaulatan Israel pada mereka," ujar Kementerian Luar Negeri Israel dalam sebuah pernyataan, dilansir Yeni Safak, Sabtu (8/5).

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Mesir mengecam pembobolan Masjid Al-Aqsa oleh pasukan Israel dan serangan terhadap jamaah. Rencana emindahan keluarga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah oleh Israel juga disebut sebagai pelanggaran resolusi legitimasi internasional dan hukum humaniter internasional.

Kementerian Luar Negeri Kuwait juga mengecam insiden di Masjid Al-Aqsa dan menganggapnya sebagai tantangan bagi perasaan umat Islam dan aturan hak asasi manusia. Otoritas Israel diminta bertanggung jawab atas eskalasi berbahaya dan konsekuensi yang mungkin ditimbulkan.

Sementara itu, Universitas Al-Azhar Mesir, tempat tertinggi pendidikan Muslim Sunni, mengecam serangan terhadap jamaah di Majsid Al-Aqsa dan menganggapnya sebagai tindakan ‘terorisme Zionis brutal’ yang memalukan. Persatuan Islam untuk Cendekiawan Muslim (IUMS) memuji ketabahan warga Palestina di Yerusalem dalam menghadapi agresi Israel, yang berencana untuk mengusir mereka.

Sekretaris Jenderal IUMS Ali Qaradaghi mendorong dunia Muslim untuk mendukung perjuangan Palestina secara material dan moral, mengingat dukungan tersebut merupakan kewajiban dan kebutuhan keagamaan.

Insiden di masjid Al-Aqsa terjadi saat polisi Israel menyerang warga Palestina yang sedang melaksanakan ibadah sholat tarawih beberapa waktu lalu, yang merupakan salah satu kegiatan selama Ramadhan ini. Dilaporkan warga Palestina yang menjadi korban luka-luka meningkat menjadi 205 orang.

Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam. Bagi warga Yahudi, daerah itu disebut sebagai ‘Temple Mount’ dan mengklaim itu adalah situs dari dua kuil Yahudi di zaman kuno. Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama perang Arab-Israel pada 1967.

Israel menguasai seluruh wilayah kota pada 1980 dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement