Sabtu 08 May 2021 06:37 WIB

Pemerintah Siapkan SOP Prokes Pembukaan Wisata di 3 Titik

Pemerintah ingin pastikan kunjungan wisatawan tak sebarkan varian baru Covid-19.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Pengunjung berfoto di dalam kawasan Kebun Raya Batam, Batam, Kepulauan Riau, Ahad (28/3). Pemerintah tengah menyusun standar operasional prosedur (SOP) protokol kesehatan untuk proyek contoh pembukaan destinasi pariwisata di tiga titik lokasi di Indonesia, yaitu Bintan, Batam dan Bali (3B).
Foto: ANTARA/Teguh Prihatna
Pengunjung berfoto di dalam kawasan Kebun Raya Batam, Batam, Kepulauan Riau, Ahad (28/3). Pemerintah tengah menyusun standar operasional prosedur (SOP) protokol kesehatan untuk proyek contoh pembukaan destinasi pariwisata di tiga titik lokasi di Indonesia, yaitu Bintan, Batam dan Bali (3B).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah tengah menyusun standar operasional prosedur (SOP) protokol kesehatan untuk proyek contoh pembukaan destinasi pariwisata di tiga titik lokasi di Indonesia, yaitu Bintan, Batam dan Bali (3B). Melalui upaya ini, pemerintah ingin memastikan kunjungan wisatawan tidak akan mengakibatkan masuknya varian virus baru dan menjamin para wisatawan dalam kondisi sehat.

"SOP protokol kesehatan akan melibatkan kerjasama dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta masyarakat," kata Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Febry Calvin Tetelepta dikutip dari siaran resmi KSP.

Baca Juga

Dalam rapat koordinasi bersama Kemenlu, Kemenparekraf, Kemenkumham, Kemenkominfo, Kemenkes, BNPB dan pemda, Febry merinci, SOP protokol kesehatan tersebut termasuk pengawasan pelaksanaan pelacakan wisatawan.

Dalam persiapan pelaksanaan pilot project 3B, kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah saling berkoordinasi untuk menyiapkan destinasi yang akan dibuka. Kementerian Luar Negeri sudah menjalankan Travel Corridor Arrangement (TCA) yang merupakan koridor perjalanan untuk memfasilitasi perjalanan untuk keperluan bisnis, diplomatik dan perjalanan dinas, dengan RRT, Korea Selatan, Persatuan Emirat Arab, dan Singapura.

Selain itu, lanjut Febry, Kementerian Hukum dan HAM sedang menyiapkan kebijakan untuk mendukung visa wisatawan, berupa revisi Permen Kumham nomor 26 tahun 2020. Kementerian Kesehatan mendukung percepatan vaksinasi baik pekerja parekraf maupun masyarakat khususnya pada lokasi pilot project 3B. Dan Kementerian Komunikasi dan Informatika juga sedang menyiapkan super apps untuk upaya pelacakan berupa sinkronisasi sistem e-HAC di Kementerian Kesehatan dengan sistem Peduli Lindungi.

Ia mengatakan, pemerintah menilai adanya urgensi untuk segera menghidupkan kembali roda pariwisata di beberapa daerah tujuan wisata. Oleh karena itu, saat ini pemerintah sedang mengupayakan menjalankan pilot project pembukaan destinasi pariwisata secara terbatas dan bertahap di 3B.

Ketiga daerah tersebut dipilih karena selain penyumbang wisatawan mancanegara terbanyak, juga sudah melalui proses verifikasi yang ketat dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Untuk Bintan, nantinya akan difokuskan di daerah Lagoi, Batam di daerah Nongsa, dan Bali akan difokuskan pada Sanur, Nusa Dua, dan Ubud.

Sementara itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif beserta Pemprov Kepulauan Riau, Pemkot Batam, dan Pemprov Bali bersama-sama memastikan kesiapan destinasi 3B melalui penerapan Clean Healthy Safety dan Environment (CHSE), protokol kesehatan yang ketat dan pengawasannya.

"Dengan berbagai persiapan itu, proses pilot project pembukaan destinasi pariwisata di daerah 3B dapat berjalan dengan baik, sehingga ekonomi masyarakat dapat bergerak lagi, tanpa melanggar penerapan protokol kesehatan," jelas Febry.

Febry menambahkan, pemerintah juga telah melakukan vaksinasi di daerah 3B. “Namun demikian, kita masih harus memperhatikan fluktuasi pandemi Covid yang terjadi baik di lokasi pariwisata maupun di lokasi negara asal wisatawan dan juga dunia internasional," tambah Febry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement