Jumat 07 May 2021 20:15 WIB

Malaysia Terbuka 2021 Ditunda, PBSI Siapkan Laga Simulasi

Tim Indonesia langsung mengalihkan fokus ke Singapura Terbuka 2021.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Logo BWF. Federasi Bulu Tangkis Internasional (BWF) mengumumkan pada Jumat (7/5) bahwa ajang Malaysia Open 2021 secara resmi ditunda akibat pandemi virus corona yang tak kunjung mereda.
Foto: wikipedia.org
Logo BWF. Federasi Bulu Tangkis Internasional (BWF) mengumumkan pada Jumat (7/5) bahwa ajang Malaysia Open 2021 secara resmi ditunda akibat pandemi virus corona yang tak kunjung mereda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar mengejutkan datang dari Negeri Jiran. Ajang bulu tangkis Malaysia Terbuka 2021 resmi ditunda tiga pekan sebelum penyelenggaraan. Sejatinya turnamen dengan level Super 750 ini akan digelar pada 25-30 Mei mendatang.

Perihal ini disampaikan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) melalui rilisnya hari Jumat (7/5) sore. "Federasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) dan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menyetujui untuk menunda Malaysia Terbuka 2021. Semua upaya dilakukan oleh penyelenggara dan BWF untuk menyediakan lingkungan turnamen yang aman bagi semua peserta, tetapi lonjakan kasus Covid-19 baru-baru ini tidak memberikan pilihan selain menunda turnamen."

BWF mengonfirmasi bahwa turnamen yang dijadwalkan ulang tidak akan lagi berlangsung di periode kualifikasi olimpiade. Tanggal turnamen baru akan dikonfirmasi di kemudian hari.

Penundaan ini disayangkan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky.

"Saya pastinya menyayangkan," ujar Rionny dalam keterangan tertulis, Jumat (7/5)."Bukan hanya karena Hafiz/Gloria, sekarang semua pemain Indonesia hanya memiliki satu turnamen (Singapura Terbuka 2021, 1-6 Juni) untuk mengejar poin ke olimpiade. Tetapi secara garis besar tim Indonesia tidak punya turnamen pemanasan yang cukup jelang ke Olimpiade Tokyo. Juga untuk mempelajari kekuatan lawan."

Tapi Rionny memahami situasi pandemi Covid-19 yang terjadi di Malaysia saat ini. Menurut Rionny, keselamatan dan kesehatan pemain adalah yang paling utama.

"Keinginan kami untuk main di sana sebenarnya sangat besar. Tetapi kesehatan bagi pemain memang tetap yang paling utama," jelas Rionny. "Ya mau bagaimana lagi, melihat kondisi di sana pun risikonya sangat tinggi. Jadi memang menunda turnamen Malaysia Terbuka adalah hal yang terbaik."

Dengan keputusan ini, tim Indonesia langsung mengalihkan fokus ke Singapura Terbuka 2021, terutama bagi Hafiz/Gloria yang masih harus mengejar peringkat delapan untuk satu tiket Olimpiade Tokyo.

Selain itu, Rionny juga sudah merencanakan pertandingan simulasi sebagai ajang pemanasan menuju pesta akbar olahraga empat tahunan tersebut.

"Saya berharap Hafiz/Gloria bisa berjuang maksimal, mati-matian di Singapura nanti. Karena hanya di sana kesempatannya. Semoga turnamennya bisa dilaksanakan dan mereka bisa lolos ke olimpiade," ujar Rionny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement