Jumat 07 May 2021 12:42 WIB

Dosen UIN SMH: Penting Belajar Islam Berguru dan Bersanad

Pentingnya bersanad atau berguru salah satunya adalah untuk memverifikasi informasi

Dr. Muhammad Sofin Sugito, MA., dalam acara Inspirasi Sahur: Islam dan Kebangsaan yang ditayangkan di akun youtube BKNP PDI Perjuangan, Jumat dini hari (7/5).
Foto: istimewa
Dr. Muhammad Sofin Sugito, MA., dalam acara Inspirasi Sahur: Islam dan Kebangsaan yang ditayangkan di akun youtube BKNP PDI Perjuangan, Jumat dini hari (7/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Problematika yang dihadapi saat ini adalah banyaknya orang yang semangat sekali belajar agama tetapi mereka kemudian menggunakan penafsirannya sendiri dalam mengambil kesimpulan-kesimpulan hukum yang terkadang justru bertentangan dengan kaidah-kaidah agama. Kini juga muncul kecenderungan generasi muda di negeri ini belajar agama Islam secara otodidak akan tetapi tidak memperhatikan metodologi-metodologi dalam beragama. 

Hal tersebut diulas apik oleh Dr. Muhammad Sofin Sugito, MA., dalam acara Inspirasi Sahur: Islam dan Kebangsaan yang ditayangkan di akun youtube BKNP PDI Perjuangan, Jumat dini hari (7/5).

Baca Juga

Pendakwah yang juga merupakan Dosen UIN Sultan Hasanudin Serang Banten tersebut menuturkan bahwa, di dalam Islam, agama Islam atau keberagamaan itu seyogyanya didasarkan dengan ilmu. Allah SWT sangat menekankan hal tersebut dengan firmannya yakni, jangan sekali-kali engkau berpendapat dan memberi keputusan tanpa dasar ilmu. 

“Berpendapat atau melakukan tafsir itu memiliki resiko karena nantinya hal tersebut akan diminta pertanggungjawaban oleh Allah SWT. Hal tersebut tidak dapat dilakukan tanpa dasar ilmu pengetahuan dengan menjadikan Rasullullah SAW, sebagai mercusuar atau cahaya dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. Rasullullah SAW, memiliki murid, ia mewariskan ilmunya kepada muridnya tersebut, kemudian turun hingga ke para ulama,” imbuhnya dalam keterangan persnya.

Pengajar Darus-Sunnah International Institute for Hadith Sciences menyampaikan bahwa dari ulama, seringkali muncul kaidah-kaidah yang disebut sebagai metodologi agar lebih mudah dipahami dan dapat dipertanggunghawabkan kepada Allah SWT dengan baik. 

“Dalam hadis Nabi dinyatakan bahwa Allah yang menghendaki seseorang hamba dengan kebaikan maka ia akan dipintarkan dalam majelis ilmu. Ilmu itu tidak bisa diperoleh kecuali harus belajar dengan guru untuk memperoleh pemahaman tentang. Karena manusia tentu tidak mungkin mempelajari sesuatu dari hal yang kosong, akan tetapi harus dari sumber informasi yakni guru,” ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement