Jumat 07 May 2021 06:36 WIB

Alokasi Uang Tunai BNI Saat Lebaran Naik Jadi Rp 12,9 T

BNI prediksi tren penggunaan ATM oleh nasabah akan lebih besar.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyediakan uang tunai sebesar Rp 12,9 triliun per minggunya jelang perayaan Lebaran tahun ini.
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyediakan uang tunai sebesar Rp 12,9 triliun per minggunya jelang perayaan Lebaran tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyediakan uang tunai sebesar Rp 12,9 triliun per minggunya jelang perayaan Lebaran tahun ini. Adapun persediaan ini meningkat tujuh persen dibandingkan uang tunai yang disediakan perseroan tahun sebelumnya. 

Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BNI YB Hariantono mengatakan alokasi kebutuhan kas terbagi menjadi dua bagian besar yaitu pengambilan tunai di kantor cabang dan pengambilan tunai di Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Menurut Hariantono, penarikan tunai pada ATM akan dominan sekali dibandingkan penarikan di kantor cabang.

Baca Juga

"Penarikan ATM sekitar Rp 8,57 triliun, di cabang Rp 4,3 triliun. Kalau kita buat persentase mungkin plus minus 70 sampai 30, jadi akan dominan pengambilan tunai pada mesin-mesin ATM kita," ujarnya saat konferensi pers virtual seperti dikutip Jumat (7/5).

Menurutnya sebanyak 17.500-an ATM milik emiten berkode saham BBNI itu, kebutuhan uang tunai nasabah selama lebaran dapat terpenuhi dan terlayani dengan baik. Pada 2021, Hariantono juga memprediksi tren penggunaan ATM oleh nasabah akan lebih besar dibandingkan kebutuhan di kantor cabang.

"Jadi ini juga inline masyarakat kita semakin lama semakin melek ke electronic channel, menggunakan channel digital untuk transaksi perbankan. Meski tidak sesuatu perubahan yang sangat signifikan, tapi kita lihat transformasi ini terjadi, kebutuhan cash masih ada tapi masyarakat sudah preference gunakan channel ATM," ucapnya.

Terkait sebaran kebutuhan tunai di wilayah Jakarta dan wilayah non-Jakarta. Adapun sebaran pemakaian uang tunai dinilai akan dominan di luar wilayah Jabodetabek sebesar 81 persen, sedangkan Jabodetabek hanya 19 persen.

"Terlihat bahwa memang akan dominan sekali pengambilan tunai di luar non Jabodetabek. Ini juga in line walau ada pembatasan mudik, seperti kata bapak presiden, masih ada orang 18-19 juta orang akan mudik dengan segala pembatasan yang ada. Maka kita pun juga menyiapkan layanan untuk pengisian ATM kita dan cabang atau outlet kebutuhan kas akan kita penuhi," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement