Kamis 06 May 2021 18:29 WIB

Kemenkeu: Ekonomi RI Bisa Tumbuh 8 Persen pada Kuartal II

Pemerintah berupaya untuk mempercepat belanja negara dan dukungan bagi sektor UMKM.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengaku optimis pertumbuhan ekonomi kuartal dua 2021 tumbuh kisaran tujuh sampai delapan persen. Hal ini tercermin dari beberapa indikator ekonomi yang sudah menunjukan tren pemulihan.

Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan beberapa indikator ekonomi pada Januari sampai Februari 2021 masih ada beberapa yang merah. Namun pada Maret 2021 sudah mulai hijau. 

Baca Juga

“Artinya ini menunjukkan perekonomian Indonesia sudah menunjukkan tren pemulihan sesuai yang diharapkan oleh pemerintah. Kita optimis sekitar tujuh sampai delapan persen karena pertama kuartal dua 2020 kemarin negatif,” ujarnya saat acara Diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertema Kabar Penyerapan Dana PEN 2021 secara virtual, Kamis (6/5). 

Maka itu pemerintah berupaya untuk mempercepat belanja negara dan dukungan bagi sektor UMKM. Per akhir April 2021, realisasi PEN sebesar Rp 155,63 triliun atau mencapai 22,3 persen dari pagu yang disediakan sebesar Rp 699,43 triliun.

"Kita Bismillah kuartal dua bisa mencapai itu, waspada tetap terutama pengendalian Covid-nya tadi termasuk kita sendiri mencoba tetap menjaga prokes meski beraktivitas tapi prokes tetap harus dijaga dan hindari hal-hal yang gak penting," ucapnya.

Sementara Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah mengaku pesimistis dengan target pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar tujuh persen pada kuartal dua 2021. Menurutnya angka tersebut terlalu tinggi dengan berbagai risiko yang masih ada.

"Kuartal dua akan terhitung dan kami perkirakan akan positif meski tidak se-optimis pemerintah yang sampai tujuh persen kami tidak berani seyakin itu," ucapnya.

Secara pribadi, Piter berharap pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh dari yang diinginkan oleh pemerintah. Namun proyeksi itu tetap harus realistis disesuaikan dengan berbagai risiko yang masih besar seperti terjadinya gelombang ke dua dan tiga Covid-19.

"Jadi kembali, outlook ke depan baik on track pemulihan ekonomi nasional tetapi yang harus diingat ada risiko dan menghadapi risiko ini," ucapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement