Ahad 09 May 2021 05:01 WIB

Manajemen Keuangan Bisnis Kacau Balau? Atasi dengan 6 Tips Ini

Manajemen Keuangan Bisnis Kacau Balau? Atasi dengan 6 Tips Ini

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Manajemen Keuangan Bisnis Kacau Balau? Atasi dengan 6 Tips Ini
Manajemen Keuangan Bisnis Kacau Balau? Atasi dengan 6 Tips Ini

Siapa sih yang gak senang jadi pengusaha sukses di usia muda? Bisa merintis usaha dari nol, kemudian berkembang menjadi besar.

Tetapi dalam perjalanan bisnis pasti ada pasang surutnya. Roda bisnis tidak selalu ada di atas, kadang juga di bawah atau mengalami masa-masa sulit.

Mungkin saja kesulitan ini berawal dari kesalahanmu dalam menjalankan bisnis. Pengusaha kan juga manusia yang tidak lepas dari kesalahan, seperti dalam pengelolaan keuangan.

Berbuat kesalahan atau sedang diterpa badai masalah bisnis bukan akhir segalanya. Kamu bisa mengatasinya dengan cara berikut ini:

 

Baca Juga: Cuan Berkah Jelang Idul Fitri, Begini Tips Sukses Memulai Bisnis Hampers Lebaran Kekinian

 

Keuangan

1. Buat rencana keuangan sederhana

Hal paling mendasar yang perlu dilakukan adalah membuat perencanaan keuangan. Di dalamnya berisi alokasi anggaran operasional, seperti sewa gedung, membeli bahan baku, membayar upah karyawan, branding atau promosi, dan lain sebagainya.

Selain itu, catat juga pemasukan berapapun besarannya. Buat perencanaan ini sesederhana mungkin untuk memudahkan pengontrolan keuangan dari waktu ke waktu.

Jika ada yang tidak sesuai dengan realisasinya, kamu dapat melakukan sejumlah evaluasi untuk menghindari adanya pengeluaran di luar rencana.

2. Tentukan target yang realistis

Anak muda sepertimu punya segudang ide brilian dalam menjalankan suatu usaha. Namun dalam memasang target gak usah lebay.

Target harus realistis. Realistis ya, bukan pesimistis. Gak perlu terlalu muluk, misalnya omzet Rp 1 triliun dalam waktu 3 bulan di masa pandemi.

Bukan mustahil memang, tetapi kamu juga perlu berpikir bahwa bisnis yang kamu jalani punya banyak pesaing. Selain itu, kondisi ekonomi sedang sulit, di mana banyak orang mengerem belanja atau pengeluaran.

Baca Juga: Tiru Cara Berdagang ala Nabi Muhammad, Insya Allah Laris dan Barokah

3. Amati kondisi pasar

Setiap konsumen memiliki karakteristik yang berbeda. Karenanya, penting meluangkan waktu untuk mengamati kondisi pasar yang sesungguhnya guna memudahkan manajemen keuangan.

Sebab hal ini berkaitan dengan besarnya biaya pemasaran. Mempelajari karakteristik pasar dapat dilakukan dengan riset tentang bagaimana selera dan daya beli konsumen terhadap suatu barang.

Cari tahu pula tipe konsumen seperti apa yang berpotensi menjadi pelanggan tetap pada usaha kamu sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik nantinya. 

Inovasi

4. Lakukan inovasi

Pengusaha perlu melakukan inovasi. Itu mutlak. Tidak ada usaha atau bisnis yang sukses tanpa inovasi.

Di samping itu, supaya konsumen tidak bosan dengan produk atau barang Anda. Inovasi harus menjawab kebutuhan atau keinginan konsumen.

Jangan menyimpang dari itu, misalnya mau coba-coba kemudian eksperimen sesuatu yang baru. Inovasi mengeluarkan produk yang lain dari biasanya tanpa riset dulu sebelumnya.

Hal ini justru akan membuat pengeluaran atau bujet keuangan membengkak. Beda dengan inovasi yang hanya dilakukan penambahan atau perubahan mendasar.

Terpenting lakukan inovasi sesuai dengan bujet tanpa mengesampingkan kualitas dan ciri khas bisnis kamu.

5. Hindari sifat menggebu-gebu

Sifat menggebu-gebu tidak hanya mempengaruhi motivasimu saat melakukan sesuatu, tapi juga kondisi keuangan. Contohnya dalam melakukan inovasi, di mana hasil dari inovasi tersebut tidak terlihat dalam waktu singkat.

Waktunya cukup lama karena harus menjalani berbagai proses terlebih dahulu. Jika semangatmu cuma di awal saja, maka inovasinya tidak akan menjadi stabil di pertengahan maupun di akhir.

Akibatnya, alokasi dana untuk merealisasikan inovasi ini terbuang sia-sia karena hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan harapan.

Baca Juga: Tambah Penghasilan Kala Pandemi, Ini Dia Tips Memulai Usaha Takjil Dadakan di Bulan Ramadhan

6. Pisahkan rekening pribadi dan usaha

Untuk mengetahui besarnya pengeluaran maupun pendapatan suatu usaha, penting dibuat yang namanya pembukuan. Proses pembukuan semakin mudah dengan adanya pemisahan antara rekening pribadi dan bisnis sejak awal untuk menghindari dana tercampur aduk.

Dengan pemisahan ini, kamu terhindar dari rasa memiliki banyak uang yang sejatinya bukan uang pribadi. Alhasil, gaya hidupmu tetap terkontrol. Kamu dapat menggunakan dana usaha dengan bijak, yaitu untuk kepentingan usaha. 

Atur Sedemikian Rupa Sejak Awal

Agar manajemen keuangan baik, perlu dilakukan penataan sedemikian rupa sejak awal. Catat semua pemasukan, pengeluaran secara detail.

Pantau terus dan pastikan dalam penggunaannya sesuai rencana. Jika di tengah jalan, ada yang tidak beres, langsung evaluasi.

Lakukan apa yang bisa dilakukan, seperti memangkas bujet pos yang masih bisa ditunda atau lainnya. Manajemen keuangan baik, maka bisnis akan bertahan lama.

Baca Juga: Mau Usaha yang Gak Perlu Modal, Tapi Malah Dapat Uang? Cobain Bisnis Ini

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement