Senin 03 May 2021 07:00 WIB

RNI dan Berdikari Impor Daging Sapi Brasil Saat Lebaran

Kebutuhan pangan khususnya daging dan gula menghadapi idul fitri cukup

Rep: m nusryamsi/ Red: Hiru Muhammad
Sapi impor dari Australia berada di dalam truk usai diturunkan dari kapal di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (15/4/2021). Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian memastikan pasokan komoditas pangan yang dipenuhi lewat impor yaitu daging sapi dan kerbau, bawang putih serta gula dalam kondisi memadai sampai berakhirnya Ramadhan.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Sapi impor dari Australia berada di dalam truk usai diturunkan dari kapal di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (15/4/2021). Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian memastikan pasokan komoditas pangan yang dipenuhi lewat impor yaitu daging sapi dan kerbau, bawang putih serta gula dalam kondisi memadai sampai berakhirnya Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Mendekati Idul Fitri 1442 H, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI bersama PT Berdikari (Persero) menjaga stabilitas harga daging memenuhi ketersediaan pasokan komoditas daging untuk kebutuhan hari raya dengan mendatangkan daging sapi beku boneless asal Brasil sebanyak 420 ton secara bertahap. 

Kedatangan pertama sebanyak 140 ton telah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada Sabtu (1/5) dan selanjutnya dijadwalkan akan tiba sekitar empat kontainer lagi sebelum lebaran.

Direktur Utama Berdikari Harry Warganegara mengatakan kedatangan pasokan daging sapi ini merupakan bagian dari realisasi penugasan pemerintah guna mencukupi kebutuhan daging sapi di tengah hari besar keagamaan nasional (HBKN), khususnya pada bulan puasa dan menjelang Idul Fitri.

"Realisasi penugasan impor ini untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dengan stok yang tersedia sehingga dapat membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan daging menjelang hari raya," ujar Harry dalam siaran pers di Jakarta, Ahad (2/5).

Direktur Utama RNI Arief Prasetyo Adi mengatakan upaya BUMN klaster pangan menjaga ketersediaan daging sapi ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional. 

Arief menilai, selain untuk menjaga stabilitas harga menjelang lebaran, impor daging ini juga membuka kesempatan untuk mengkaji sejauh mana kualitas produk daging sapi asal Brasil. 

"Ini kesempatan untuk melihat kualitas daging sapi asal Brasil. Hal ini merupakan bagian dari upaya agar impor tidak sekedar untuk memenuhi pasokan tetapi juga proses pembelajaran agar industri daging sapi dalam negeri semakin lebih baik," kata Arief.

Menurut Arief, hal tersebut sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir kepada RNI, untuk mengkaji skema transformasi pangan komoditas daging, mulai dari kajian asal produk negaranya, kualitas daging sapinya serta model bisnisnya. Dimana salah satu langkah transformasi pangan daging ini yaitu adanya rencana pembelian peternakan sapi di Belgia untuk menekan impor daging kedepannya.

Baca juga : BTN Siapkan Uang Tunai Rp 13,4 T untuk Kebutuhan Lebaran

Arief mengakui, BUMN klaster pangan, khususnya yang bergerak dalam industri peternakan masih menerima penugasan impor dari pemerintah lantaran kebutuhan daging yang meningkat dan produksi dalam negeri yang terbatas, apalagi menjelang hari raya. “Sampai akhir 2021, RNI melalui Berdikari akan mendistribusikan sebanyak 20 ribu ton daging sapi," ungkap Arief.

Selain komoditas daging, Arief turut meninjau ketersediaan pangan gula untuk memastikan kebutuhan gula jelang Lebaran juga tercukupi. Hal ini dilakukannya dengan melakukan pengecekan langsung dan mengamati kualitas gula ke lokasi pergudangan stok gula di komplek pergudangan, Jakarta Utara."Secara bersamaan RNI juga akan mendistribusikan 75 ribu ton gula kristal lutih (GKP) sampai lebaran ini," ucap Arief.

Arief memastikan kebutuhan pangan dalam menghadapi hari raya baik itu komoditas daging maupun gula aman tercukupi. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement