Rabu 28 Apr 2021 17:02 WIB

Wamen: Mayoritas Nasabah Jiwasraya Sepakat Restrukturisasi

Ada dua skenario yang akan terjadi setelah penawaran restrukturisasi polis.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
ilustrasi polis asuransi. Restrukturisasi menjadi langkah yang dipilih untuk menyelesaikan masalah gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Foto: change.org
ilustrasi polis asuransi. Restrukturisasi menjadi langkah yang dipilih untuk menyelesaikan masalah gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Restrukturisasi menjadi langkah yang dipilih untuk menyelesaikan masalah gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Langkah ini merupakan upaya terbaik ketimbang opsi likuidasi. Restrukturisasi pun dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk memastikan portofolio polis yang ditransfer dapat menciptakan keuntungan untuk new co atau perusahaan baru, dalam hal ini yakni IFG Life. 

Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo mengungkapkan, hingga 26 April 2021, sebagian besar pemegang polis telah menyetujui program restrukturisasi polis, dengan rincian sebanyak 82,8 persen polis korporasi, 75,3 persen polis ritel, dan 92,9 persen polis Bancassurance.

"Sebagian besar pemegang polis telah menyetujui program restrukturisasi. Selanjutnya terdapat dua skenario yang akan terjadi setelah penawaran restrukturisasi polis," ujar pria yang akrab disapa Tiko dalam acara IFG Progress Launching, Rabu (28/04). 

Skenario pertama, ucap Tiko, setelah direstrukturisasi, polis akan dialihkan ke IFG Life untuk dilanjutkan pelayanan, pertanggungan dan pembayaran manfaatnya. Skenario kedua, setelah Jiwasraya melakukan pengalihan seluruh polis asuransi yang telah direstrukturisasi, termasuk utang klaim beserta aset pendukungnya kepada IFG Life, maka selanjutnya Jiwasraya tidak lagi beroperasi sebagai perusahaan asuransi jiwa. 

 

"Jiwasraya akan beroperasi sebagai sebuah Perseroan Tebatas untuk menyelesaikan utang dengan dukungan aset yang tersisa kepada polis-polis yang tidak setuju direstrukturisasi," ungkap Tiko.

Tiko pun meyakinkan IFG Life akan memiliki bisnis asuransi yang komprehensif dengan mengandalkan tiga pilar utama bisnisnya yakni pengelolaan bisnis yang didapat dari migrasi polis Jiwasraya, produk baru asuransi IFG Life, serta pengelolaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement