Kamis 22 Apr 2021 20:57 WIB

Perundungan Bocah di Nambo Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Pelaku menyebutkan motifnya melempar sang bocah ke kubangan tersebut hanya bercanda.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Kapolres Bogor, AKBP Harun di Mako Polres Bogor.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Kapolres Bogor, AKBP Harun di Mako Polres Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebuah video bullying atau perundungan terhadap seorang bocah di kawasan Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor viral di media sosial Instagram. Dalam video tersebut, tampak seorang bocah laki-laki berusia sekitar lima tahun dilempar ke dalam kubangan air berkali-kali oleh seorang pemuda.

Pemuda yang mengenakan kaus berwarna abu-abu, melempar bocah tersebut dengan cukup keras hingga tercebur ke dalam kubangan air berkali-kali. Seperti yang terlihat di video yang diunggah di akun Instagram @infobogor_news, kejadian tersebut terjadi di sekitar pematang sawah. Dalam video itu, terdengar suara tertawa dari rekan-rekan pelaku ketika bocah tersebut dihempaskan berkali-kali ke dalam kubangan air.

"Belajar berenang, titah belajar renang embung sia mah. Tewak heula ikan gabus gede," ucap salah seorang pemuda dalam video dengan menggunakan bahasa sunda, sambil diselingi tawa.

Kapolres Bogor, AKBP Harun membenarkan adanya aksi perundungan terhadap bocah dalam video tersebut. Kejadian itu terjadi di Klapanunggal, Kabupaten Bogor pada Rabu (21/4) kemarin.

Harun menuturkan, baik pelaku maupun korban sudah dilakukan mediasi oleh Polres Bogor dan Polsek Klapanunggal. "Terkait perkara bullying terhadap anak-anak yang ramai di media sosial kita dari Polres Bogor terutama Polsek Klapanunggal sudah melakukan konfirmasi dan mediasi terhadap korban maupun pelakunya. Tadi malam sudah dikumpulkan semuanya," kata Harun kepada wartawan, Kamis (22/4)

Harun menyebut bahwa perkara perundungan tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan oleh kedua belah pihak. Dari penyelesaian tersebut, pelaku menyebutkan motifnya melempar sang bocah ke kubangan tersebut hanya bercanda.

Dengan diselesaikannya perkara ini secara kekeluargaan, Harun mengatakan, tidak ada laporan lanjutan dari kedua belah pihak. Menurutnya, keluarga korban sudah menerima dan pelaku sudah meminta maaf kepada korban dan keluarganya.

Mereka sudah sepakat menyesaikan perkara ini dengan kekeluargaan. Jadi tidak ada laporan lanjutnya. Kalau penyampaian dari korban maupun pelakunya bercanda mereka bercanda dengan anak ini. "Keluarga korban sudah menerima dan pihak pelakunya juga sudah minta maaf mereka sudah ketemu semua. Masih tetangga mereka," ungkapnya.

Dari kejadian ini, Harun meminta masyarakat untuk tidak bercanda secara berlebihan, terutama dengan anak-anak. Apalagi, kejadian itu direkam dan diunggah ke dalam media sosial

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement