Kamis 22 Apr 2021 18:53 WIB

Sleman Rampungkan Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama Pendidik

Vaksinasi bagi tenaga pendidik merupakan hal yang sangat penting.

Sleman Rampungkan Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama Pendidik (ilustrasi).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sleman Rampungkan Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama Pendidik (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman,Daerah Istimewa Yogyakarta, terus berupaya menggalakkan vaksinasi demi mencegah penyebaran COVID-19 dan menargetkan merampungkan vaksinasi dosis pertama bagi tenaga pendidik pada pekan ini.

"Hari ini kegiatan vaksinasi dilakukan di dalam Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Seni dan Budaya, Klidon, Sukoharjo, Ngaglik, yang menyasar lebih dari 1.200 tenaga pendidik," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sleman Novita Krisnaeni di Sleman, Kamis (22/4).

Menurut dia, 1.200 tenaga pendidik yang menjalani vaksinasi tersebut terdiri dari tenaga pendidik di PPPPTK Seni dan Budaya sebanyak 550 orang, tenaga pendidik di wilayah Ngaglik 170 orang, tokoh agama sejumlah 560 orang dan beberapa masyarakat sekitar.

"Kami menargetkan bisa rampung pada minggu ini. Setelah itu vaksinasi dosis kedua direncanakan akan diselesaikan pada Mei. Ini gelombang terakhir untuk tenaga pendidik, tergetnya minggu ini selesai. Untuk vaksin kedua akan dilaksanakan 28 hari kemudian," katanya.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo yang turut hadir memantau jalannya kegiatan vaksinasi tersebut mengapresiasi kegiatan vaksinasi yang diadakan oleh Dinas Kesehatan Sleman ini. Menurut dia, vaksinasi, khususnya bagi tenaga pendidik merupakan hal yang sangat penting.

Sebab, saat kegiatan belajar mengajar tatap muka dibuka pada Juli 2021 diharapkan para tenaga pendidik telah divaksin seluruhnya. "Bagi tenaga pendidik yang merasa belum divaksin, silahkan secepatnya koordinasi," katanya.

Kustini juga mengimbau bagi masyarakat yang telah divaksin untuk tetap mentaati protokol kesehatan yang berlaku. Hal ini menurutnya demi menghindari munculnya klaster baru di Kabupaten Sleman sebagaimana yang terjadi beberapa waktu lalu.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement