Rabu 21 Apr 2021 17:44 WIB

Korsel Harap AS Bantu Kekurangan Pasokan Vaksin

Korsel minta imbalan atas alat tes dan masker yang dikirim ke AS pada awal pandemi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang perawat mempersiapkan dosis pertama vaksin AstraZeneca COVID-19 di panti jompo di Goyang, Korea Selatan, Jumat, 26 Februari 2021.
Foto: AP Photo / Lee Jin-man
Seorang perawat mempersiapkan dosis pertama vaksin AstraZeneca COVID-19 di panti jompo di Goyang, Korea Selatan, Jumat, 26 Februari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemerintah Korea Selatan (Korsel) berharap Amerika Serikat (AS) dapat membantunya mengatasi kekurangan vaksin Covid-19. Seoul mengharapkan imbalan atas alat tes dan masker yang dikirim ke Washington pada awal pandemi.

"Kami telah menekankan kepada AS bahwa 'seorang teman yang ada saat susah adalah teman sejati'," kata Menteri Luar Negeri Korsel Chung Eui-yong kepada awak media pada Rabu (21/4).

Baca Juga

Chung mengungkapkan, pada masa awal pandemi, Korsel menyuplai sejumlah besar alat uji Covid-19 dan masker wajah. Hal itu sebagai bentuk semangat aliansi khusus Seoul-Washington.

“Kami berharap AS akan membantu kami mengatasi tantangan yang kami hadapi terkait vaksin, berdasarkan solidaritas yang kami tunjukkan tahun lalu,” ucapnya.

Chung mengatakan, kedua negara sedang dalam pembicaraan dan meningkatkan potensi kontribusi yang dapat diberikannya pada rantai pasokan vaksin global. Hal itu diketahui menjadi perhatian Presiden AS Joe Biden.

Seorang anggota parlemen Korsel dari partai oposisi Park Jin menyerukan diplomasi vaksin yang lebih agresif. Ia mendesak pemerintah meminta perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan AS untuk menuntut akses ke produk farmasi. “Pemerintah harus lebih proaktif dan FTA memberi kami dasar hukum untuk meminta (vaksin) karena menetapkan komitmen kedua negara untuk mempromosikan pengembangan serta memfasilitasi akses ke produk farmasi,” kata Park.

Sekitar 1,77 juta orang di Korsel telah mendapatkan dosis pertama vaksin AstraZeneca atau Pfizer. Tingkat inokulasi yang rendah dibandingkan dengan tingkat vaksinasi 40 persen di AS.

Korsel melaporkan 731 kasus baru Covid-19 pada Selasa (20/4), melonjak dari 549 kasus pada hari sebelumnya. Jumlah kasus yang telah dicatat di sana adalah 115.926 kasus dengan 1.806 kematian.

 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement