Kamis 22 Apr 2021 01:50 WIB

Kepala Perkeretaapian Mesir Dipecat

Kepala perkeretaapian dipecat setelah kecelakaan kereta api yang menewaskan 11 orang.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Kecelakaan kereta api di Mesir / Ilustrasi
Foto: EPA-EFE/STRINGER
Kecelakaan kereta api di Mesir / Ilustrasi

IHRAM.CO.ID, KAIRO -- Kepala perkeretaapian Mesir telah dipecat menyusul serangkaian kecelakaan kereta api yang mematikan. Ashraf Raslan dipecat dua hari setelah kecelakaan kereta api yang menewaskan 11 orang.

"Tujuan dari keputusan ini tidak hanya tentang pergantian kepemimpinan dalam otoritas tetapi sejalan dengan tahap berikutnya yang menuntut peningkatan jaringan kereta api," kata pernyataan Kementerian Transportasi, dilansir Aljazirah, Rabu (21/4).

Kementerian Transportasi mengatakan, perombakan jajaran perkeretaapian bertujuan untuk memberikan layanan yang lebih baik. "Mereka bekerja sepanjang waktu untuk melayani penumpang dan untuk meningkatkan layanan penting yang mengangkut jutaan penumpang setiap tahun," katanya dalam sebuah pernyataan.

Kementerian Transportasi melakukan perombakan terhadap 10 pejabat tinggi di otoritas perkeretaapian Mesir. Mereka dinilai telah lalai dalam melalukan tata kelola perkeretaapian di Mesir. Kecelakaan kereta api di Mesir sebagian besar disebabkan oleh infrastruktur dan pemeliharaan yang buruk.

Pada Ahad (18/4) sebanyak 11 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka setelah empat gerbong kereta keluar dari rel, di sebuah kota pertanian di Delta Nil.

Bulan lalu, sedikitnya 20 orang tewas dan hampir 200 lainnya cedera dalam kecelakaan kereta api di Mesir selatan. Sementara pada awal April, 15 orang terluka ketika dua gerbong kereta tergelincir di dekat Minya al-Qamh, utara Kairo.

Kamel el-Wazir diangkat sebagai menteri perhubungan setelah tabrakan kereta pada 2019, yang dituding sebagai kesalahan manusia. Dia berjanji akan membuat jaringan otomatis pada tahun 2024.

“Kami memiliki masalah dengan elemen manusia,” katanya bulan lalu di acara bincang-bincang televisi.

Presiden Abdel Fattah el-Sisi telah berjanji untuk meminta pertanggungjawaban atas kecelakaan kereta api mematikan yang berulang dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu kecelakaan yang paling mematikan terjadi pada 2002, ketika kebakaran melanda kereta api yang penuh sesak di selatan ibu kota, dan menewaskan 373 orang.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement