Senin 19 Apr 2021 18:27 WIB

Penerbitan Obligasi Korporasi 2021 Diprediksi Lebih Ramai

Penerbitan surat utang korporasi tahun ini diproyeksi berkisar Rp 122-159 triliun.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Obligasi korporasi. ilustrasi
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Obligasi korporasi. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerbitan surat utang atau obligasi korporasi pada tahun 2021 diperkirakan akan lebih semarak dibandingkan tahun lalu. Salah satu faktor pemicunya yaitu perkembangan perbaikan ekonomi di tahun ini. 

"Kami memprediksi penerbitan surat utang di tahun ini akan relatif lebih baik," kata Head of Economics Research Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Fikri C Permana, Senin (19/4). 

Baca Juga

Pefindo memproyeksi penerbitan surat utang korporasi tahun 2021 akan berkisar antara Rp 122 triliun sampai Rp159 triliun. Selain masih akan dipengaruhi pemulihan ekonomi, hal ini seiring dengan jumlah surat utang jatuh tempo di 2021 yang mencapai Rp 125,4 triliun.

"Kami harap jumlah uutang jatuh tempo akan direfinancing sehingga harusnya jumlah surat utang yang diterbitkan di 2021 lebih banyak dibanding surat utang jatuh tempo," terang Fikri.

Meski demikian, Fikri menegaskan, hal tersebut tidak dapat dipastikan melihat berbagai risiko yang mungkin terjadi seperti layaknya di 2020. Pada awal tahun lalu, Pefindo memproyeksikan penerbitan surat utang korporasi tahun 2020 akan mencapai Rp 158,5 triliun. 

Namun, pandemi menyebabkan Pefindo melakukan revisi proyeksi penerbitan surat utang korporasi 2020 dikisaran Rp 88,4 triliun sampai Rp 106,7 triliun. Pada akhir tahun lalu, realisasi penerbitan surat utang korporasi mencapai Rp 96,6 triliun.

Sementara itu, Kepala Divisi Pemeringkatan Korporasi Pefindo, Niken Indriarsih, melihat penerbitan surat utang di kuartal pertama tahun 2021 sudah menunjukkan tren yang positif. Secara nasional, surat utang penerbitan sudah meningkat sekitar 16 persen di kuartal I 2021 menjadi Rp 23,2 triliun dari Rp 20 triliun di kuartal I 2020. 

Niken melihat, penerbitan surat utang di kuartal selanjutnya berpeluang terus meningkat. "Kalau misalkan pertumbuhan ekonomi bisa lebih baik ke depannya seiring dengan program vaksinasi pemerintah yang berjalan sesuai jadwal, bisa saja penerbitan surat utang ini terus meningkat," kata Niken.

Per 15 April 2021, menurut Niken, Pefindo telah menerima mandat penerbitan obligasi dari 39 perusahaan dengan nilai emisi mencapai Rp 45,2 triliun. Penerbitan surat utang tersebut didominasi oleh Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) sebesar Rp 16,3 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement