Sabtu 17 Apr 2021 11:25 WIB

Dua Alumni UMM Ajak Mahasiswa Berbisnis Sejak Dini

Mahasiswa diajak melihat peluang usaha, lewat sering berbincang dengan orang lain.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Erik Purnama Putra
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengundang dua pebisnis pada kuliah umum Student Day di kampus UMM, Sabtu (10/4).
Foto: Dok UMM
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengundang dua pebisnis pada kuliah umum Student Day di kampus UMM, Sabtu (10/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengundang dua pebisnis pada kuliah umum Student Day yang diselenggarakan secara luring di Gedung Kuliah Bersama (GKB) IV dan daring melalui kanal YouTube UMM pada Sabtu (10/4). Adapun pemateri yang dihadirkan, yaitu Friza Rahmawanta dan Indie Amami.

Keduanya merupakan alumni UMM yang telah sukses mendirikan bisnis pada usia muda. CV Sukoi merupakan bisnis yang bergerak di bidang budidaya ikan koi. Friza Rahmawanta sebagai pemilik mengaku bisnis ini berawal dari salah satu tugas mata kuliah di UMM. Dari tugas tersebut Friza melihat peluang yang cukup besar di bidang budidaya ikan koi.

"Saat itu, teman-teman tidak mau melanjutkannya, tapi saya tetap menjalankan bisnis ini. Alhamdulillah bisa berlangsung sampai sekarang," kata Friza di Kota Malang, Jawa Timur, dalam siaran pers, Jumat (16/4).

Menurut Friza, peluang dalam berbisnis ada di mana-mana. Para mahasiswa harus peka dan mecari potensi yang ada. Friza menyebut, kampus sudah memberi banyak fasilitas pada mahasiswa untuk berkarir dan berwirausaha. Di antaranya, Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) atau mungkin tugas kuliah dari dosen. "Tinggal bagaimana mahasiswa memanfaatkan kesempatan tersebut."

Sementara Indie Amami bercerita merintis bisnis usai lulus dari UMM. Pemilik usaha Tea and Bird Gallery tersebut menyatakan, memang sangat ingin mendirikan bisnis sejak lama. Bahkan, ia lebih memilih bekerja di bisnis usaha sendiri dibandingkan menjadi karyawan perusahaan lain.

Usaha pertama yang Indie bangun adalah Simple Production. Bisnis itu bergerak di bidang dekorasi kain untuk acara pernikahan. "Kebetulan suami saya juga orang yang mempunyai semangat wirausaha yang besar. Akhirnya kami mendirikan bisnis pertama kami yaitu Simple Production," ucap Indie.

Setelah itu, bisnis Indie mulai berkembang ke bidang lain, seperti dekorasi mahar dan teh. Kemudian ia mengubah namanya menjadi Tea and Bird Galley. Indie pun berpesan kepada mahasiswa untuk melihat peluang, dengan harus sering berbincang dan berinteraksi dengan orang lain.

Ketika kuliah, Indie sering berinteraksi dengan teman-teman. Dari momen itu, ia bisa melihat banyak peluang bisnis yang tidak disadari oleh orang lain. Selain itu, relasi Indie juga bertambah berkat kebiasaannya mengobrol dengan orang-orang. "Ketika kita melihat peluang, kita harus segera maju untuk memulai serta mengelolanya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement