Sabtu 17 Apr 2021 00:23 WIB

Pemilu IA ITB Digelar, Panitia Pastikan tak Ada Polemik

Pemilihan berlangsung dari pukul 06.00 WIB -16.00 WIB atau 10 jam dalam satu hari.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
emilihan ketua umum ikatan alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) digelar Sabtu (17/4).
Foto: Istimewa
emilihan ketua umum ikatan alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) digelar Sabtu (17/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemilihan ketua umum ikatan alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) digelar Sabtu (17/4). Setidaknya, ada 21.138 alumni yang sudah terdaftar secara dalam jaringan (daring) sebagai pemilih tetap. 

Menurut Ketua Kongres Nasional X IA ITB, Agustin Peranginangin, pemilihan secara daring akan dibuka pagi hari mulai pukul 06.00 WIB. Pemilihan berlangsung hingga pukul 16.00 WIB atau 10 jam dalam satu hari. 

Agustin berharap, seluruh alumni yang sudah terdaftar bisa melakukan pemilihan sesuai waktu yang disediakan. "Ada delapan calon yang siap menjadi ketua IA ITB. Semoga semua alumni bisa memanfaatkan waktu untuk memilih," ujar Agustin di sela-sela Kongres Nasional X IA ITB, di gedung MWA ITB, Bandung, Jumat (16/4).

Terkait dengan adanya riak-riak kecil yang mengatasnamakan kongres luas biasa IA ITB, Agustin memastikan, bahwa kongres tersebut tidak benar. Kongres IA ITB hanya dilakukan oleh panitia terpilih untuk memastikan seluruh alumni ITB bersatu dalam naungan IA ITB.

"Kalau ada riak-riak kecil itu tanda sayang, agar semua berjalan baik," kata Agustin. 

Agustin berharap, para calon ketua IA ITB yang ada sekarang tidak melakukan hal negatif yang bisa menimbulkan polemik.

Selain itu, kata dia, niat alumni harus untuk melayani dan mempersatukan seluruh lulusan ITB. Pada kesempatan ini, dihadiri langsung empat calon ketua umum, yakni Hariyono (Teknik Informatika 1985), Bimo Sasongko (Teknik Informatika 1990), Syarifah Amelia (Fisika 2007), dan Seterhen Akbar Suriadinata (Teknik Elektro 2003).

Sedangkan empat kandidat lainnya diwakili tim sukses. Hariyono mengajak, para alumni ITB untuk bersatu dalam membangun negara. 

Hal serupa pun disampaikan Bimo Sasongko. Syarifah pun meminta rekan-rekannya sesama alumni untuk berkontribusi optimal dalam menuju Indonesia emas pada 2045.

"Ikatan Alumni ITB punya potensi luar biasa, jejaring alumninya banyak di berbagai bidang. Ini era 4.0, kita harus beradaptasi dengan situasi saat ini. Kita harus berkontribusi untuk mencapai visi Indonesia emas 2045," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement