Jumat 16 Apr 2021 17:44 WIB

STEI SEBI Adakan Kuliah Tamu dari KAP Razikun Tarkosunaryo

Mengaudit itu ibarat proses lomba membuat nasi goreng spesial.

STEI SEBI mengadakan kuliah tamu mata kuliah Pengauditan II dengan mengundang dosen tamu, Adi Rasidi  Ak, CA, CPA yang merupakan partner dari Kantor Akuntan Publik Razikun Tarkosunaryo (KAP RTS).
Foto: Dok STEI SEBI
STEI SEBI mengadakan kuliah tamu mata kuliah Pengauditan II dengan mengundang dosen tamu, Adi Rasidi Ak, CA, CPA yang merupakan partner dari Kantor Akuntan Publik Razikun Tarkosunaryo (KAP RTS).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- STEI SEBI Depok mengadakan kuliah tamu mata kuliah Pengauditan II pada Senin  (5/4) lalu. Kuliah ini diisi oleh dosen tamu, Adi Rasidi  Ak, CA, CPA yang merupakan partner dari Kantor Akuntan Publik Razikun Tarkosunaryo (KAP RTS).

KAP RTS adalah salah satu rekan kerja   sama akademik yang telah dilakukan STEI SEBI sebelumnya. Kuliah tamu ini merupakan salah satu program yang diluncurkan oleh Program Studi Akuntansi Syariah  STEI SEBI. Pada kesempatan ini, kuliah tamu diselenggarakan pada mata kuliah Pengauditan II yang diampu oleh dosen tetap, Dr Sepky Mardian  SEI, MM, SAS.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Adi Rasidi yang telah berkenan meluangkan  waktu di tengah kesibukannya sebagai auditor untuk berbagi ilmu dan pengalaman profesional kepada mahasiswa STEI SEBI terkait audit. Ini akan menjadi pengalaman yang berbeda dalam perkuliahan bagi mahasiswa, karena diisi langsung oleh praktisi profesional auditor. Akan banyak insight praktis yang akan didapat dalam kuliah ini,” ujar Dr  Sepky dalam pengantar kuliahnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Kuliah ini diawali dengan reviu sederhana tentang apa itu audit dan prosesnya di lapangan. “Mengaudit itu ibarat proses lomba membuat nasi goreng spesial. Nasi goreng adalah objek auditnya, resep adalah standar atau kriteria penilaiannya, pembuat nasi goreng adalah manajemen, dan juri lomba adalah auditornya. Dalam menilai nasi goreng, sang juri hanya akan mencicipi dan memberikan penilaian rasa, tampilan, kebersihannya. Begitulah ibaratnya proses yang dilakukan auditor dalam melakukan pengujian atas sampel transaksi untuk memberikan opini atas laporan keuangan manajemen,” begitulah dengan bahasa sederhana dijelaskan oleh dosen tamu, Adi Rasidi.

Materi dilanjutkan dengan penjelasan terhadap bagaimana melakukan audit atas siklus perolehan dan pengeluaran kas. Pendekatan siklus transaksi adalah salah satu metode yang dilakukan oleh auditor dalam melakukan audit agar pengujian dapat dilakukan komprehensif atas transaksi-transaksi yang terkait dengan siklus tersebut.

“Pengujian siklus ini merupakan salah satu audit yang memerlukan waktu yang lama dan melibatkan prosedur audit yang beragam. Salah satu risiko dalam siklus ini adalah adanya potensi klien (pihak yang diaudit) untuk melaporkan nilai utang yang lebih kecil dari seharusnya. Maka, auditor harus mampu melakukan prosedur audit dan mengumpulkan bukti audit untuk memperoleh keyakinan atas saldo utang tersebut. Pengujian pengendalian dan substantif harus dilakukan dengan maksimal,” jelas dosen untuk memberikan penegasan kepada mahasiswa. 

Ia mengemukakan, dalam audit terdapat logika umum yang menjelaskan potensi risiko kecenderungan klien dalam melaporkan lebih banyak piutang (overstatement) dan sebaliknya melaporkan utang lebih kecil dari seharusnya (understament). Pengujian pengendalian atau biasa disebut Test of Control (TOC) adalah pengujian yang dilakukan auditor untuk memvalidasi efektivitas kontrol internal yang dilakukan klien dalam proses transaksi.

Auditor akan mengecek kesesuaian eksekusi transaksi dengan kebijakan dan SOP (tata laksana operasi) yang berlaku di perusahaan. Pengujian substantif adalah pengujian yang difokuskan pada angka/nilai transaksi baik mutasi transaksi atau saldo akhir transaksi. 

Diakhir sesi kuliah diberikan latihan soal kepada mahasiswa untuk memberikan tantangan kepada mereka dalam menyelesaikan salah satu proses audit terhadap sewa dibayar di muka. Untuk memberikan insentif kepada mahasiswa untuk berlomba menjawab, dosen juga memberikan doorprize berupa saldo uang elektronik atau paket data internet bagi yang bisa menjawab pertanyaan dan latihan dari dosen. Diakhir kuliah tercatat setidaknya ada enam mahasiswa yang diberikan apresiasi tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement