Jumat 16 Apr 2021 16:57 WIB

IHSG Ditutup Menguat di Akhir Pekan

Salah satu katalis positif pendorong IHSG ialah rilis data ekonomi China.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona positif pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (16/4). Sepanjang perdagangan hari ini IHSG bergerak campuran dan berakhir menguat tipis sebesar 0,11 persen ke level 6.086,25.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona positif pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (16/4). Sepanjang perdagangan hari ini IHSG bergerak campuran dan berakhir menguat tipis sebesar 0,11 persen ke level 6.086,25.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona positif pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (16/4). Sepanjang perdagangan hari ini IHSG bergerak campuran dan berakhir menguat tipis sebesar 0,11 persen ke level 6.086,25. 

Phillip Sekuritas Indonesia mengatakan IHSG sempat melemah namun dengan adanya beberapa katalis positif, indeks mampu berbalik menguat. Salah satu katalis positif di antaranya rilis data ekonomi China yang tumbuh 18,3 persen yoy di kuartal I 2021. 

"Pertumbuhan ini menjadi yang tercepat sekaligus memberikan dorongan bagi ekonomi global," tulis Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Jumat (16/4). 

Selain itu, katalis positif datang dari data ritel Amerika Serikat (AS) bulan Maret yang rilis kemarin malam dimana data tersebut menunjukan pertumbuhan sebesar 27,7 persen yoy. Data tersebut menunjukan pemulihan ekonomi AS yang semakin nyata disamping tingkat inflasi yang masih berada pada ekspektasi.

Sementara itu katalis dalam negeri masih datang dari rilis data neraca dagang bulan Maret yang surplus sebesar 1,56 miliar dolar AS dengan ekspor yang tumbuh 30,5 persen dan impor sebesar 25,7 persen. "Surplus tersebut melanjutkan trend positif nya yang dimulai sejak bulan Mei tahun lalu," tulis riset. 

Sepanjang perdagangan hari ini investor asing masih mencatatkan net buy senilai Rp 168 miliar di pasar reguler dengan saham-saham yang paling banyak dikoleksi asing antara lain ERAA, ASII, ACES dan BBCA. Sedangkan net sell terjadi pada saham-saham antara lain BBRI, BBTN, MNCN, dan TOWR.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement